"Ibu Adriana Dondokambey bersedia bantu untuk (Morensia) masuk program Kartu Indonesa Pintar," sebutnya.
"Tapi kalau seandainya (proses) itu masih gagal karena ada tahapanya, kami bersedia untuk talangi dulu sementara," tambah Maurits.
Dia menjelaskan, Morensia juga salah satu yang mendapat beasiswa saat menempuh pendidikan di SMAS Lokon St Nikolaus Tomohon.
"SMA dia juga sempat dapat beasiswa dari Pemkot. Sekolah unggulan kan dia waktu itu. Karena memang mereka yang ditergetakan (dapat beasiswa) adalah yang kurang mampu dan berprestasi," jelas Maurits.
Maurits menambahkan, pemerintah daerah (pemda) wajib menindaklanjuti program pemerintah pusat membantu keluarga kurang mampu untuk mendapatkan bantuan berupa biaya sekolah.
"Program Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ada melalui program Kartu Indonesia Pintar. Itu (pemda) wajib ditindaklanjuti, paling tidak kita mampu mendata dan menemukan mereka-mereka ini yang berprestasi tapi keluarganya kurang mampu," kata Maurits.
"Waktu yang saya miliki tinggal 10 hari lagi untuk menuju masa depan atau terhenti di sini. 3 bulan lalu tanpa sepengetahuan orang tua saya mendaftarkan diri untuk kuliah mengambil jurusan kedokteran. Saya tahu orang tua saya tidak akan mampu membiayainya," tulis Morensia di akun Facebooknya dikutip, Jumat (3/6/2022).
Morensia menyebut ayahnya hanya seorang tukang kayu atau bangunan, namun karena sudah lanjut usia maka panggilan untuk kerja kayu dan bangunan sudah jarang sekali.
Ayah beralih menjadi tukang ojek, namun jika sakit asam urat dan kolesterolnya kumat, ibunya yang menggantikan ayahnya mengantar penumpang.
"Puji Tuhan pada bulan Maret yang lalu saya dinyatakan lulus masuk kedokteran UNSRAT jalur SNMPTN. Namun saya bingung karena biaya UKT yang besar. Orang tua saya sudah berusaha namun batas pembayarannya tinggal 10 hari lagi dan kami belum mendapat jalan keluar sampai hari ini," katanya.
Baca juga: Tak Ada Biaya, Nelayan Cirebon Mudik dari Jakarta Pakai Perahu, Terkena Badai dan Angin Kencang
Dikatakannya, tiga tahun yang lalu ia bisa masuk bersekolah di SMAS Lokon St. Nikolaus Tomohon karena dibiayai Pemkot Bitung. Pemerintah memberikan beasiswa atas prestasi semasa ia SMP.
"Saya tidak punya biaya untuk kuliah. Saya hanya punya piagam-piagam dan medali ini, yang saya kumpulkan selama SMA. Saya berharap ini semua bisa menolong saya untuk kuliah, namun saya tidak tahu bagaimana caranya. Waktu saya tinggal 10 hari lagi. Tolong bantu saya," pinta dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.