JAYAPURA,KOMPAS.com - Petisi Rakyat Papua (PRP) membubarkan diri usai menggelar demo menolak pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (3/6/2022).
Aksi demo yang berlangsung ini tak berlangsung lama karena Polres Jayapura langsung mengambil langkah-langkah humanis dengan berkomunikasi langsung kepada pihak pedemo tolak DOB.
Baca juga: Bakar Ban di DPRD Kota Sorong, Massa Demonstrasi Penolakan DOB Dibubarkan Polisi
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen mengungkapkan bahwa secara umum pengamanan demonstrasi tolak DOB di wilayah Sentani berlangsung aman dan tertib.
“Setelah kita lakukan komunikasi, maka sekelompok pedemo tolak DOB ini bisa mengerti dan membubarkan diri. Kita kemudian melakukan pengamanan di lokasi yang dianggap tempat dilakukan demonstrasi di Sentani Jayapura,” ungkap Fredrickus saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon selulernya, Jumat sore.
Pihaknya juga melakukan razia kepada pengendara roda dua dan empat yang melintas untuk meminimalisasi dampak aksi demo tolak DOB di dua titik yakni jalan raya Hawai Sentani dan jalan raya Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur.
“Dari razia di dua lokasi ini kita berhasil amankan beberapa senjata tajam dan kini sudah diamankan. Orang-orang yang membawa sajam masih dalam pemeriksaan saat ini,” katanya.
Baca juga: Demo Tolak DOB di Jayapura Dibubarkan, Muncul Hoaks Massa Terluka Saat Pembubaran
Meski demikian, tidak ada yang diamankan dari para pedemo karena langsung membubarkan diri.
“Untuk pedemo sendiri tidak ada yang kita amankan, sebab saat diimbau dan dikomunikasikan, mereka (pedemo) langsung membubarkan diri dengan sendirinya,” beber Fredrickus.
Adapun, Fredrickus mengajak semua pihak untuk menjaga situasi kamtibmas dan Kabupaten Jayapura serta tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang beredar untuk kepentingan-kepentingan yang tidak benar.
“Selalu lakukan cross check terhadap sumber informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat, sehingga benar-benar mendapatkan informasi yang benar dan tidak mudah terprovokasi dengan situasi dan isu yang justru merugikan diri sendiri dan orang banyak,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.