LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com–Pasar Sayur Muara Dua di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, selesai dibangun pada 2012.
Namun, kini pasar itu tampak telantar. Pintu, jendela dan sebagian besar bangunan itu telah hilang dicuri.
“Dibangun 2012 dengan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar. Setelah itu tidak difungsikan sampai hampir semua bangunannya dijarah pencuri. Tahun 2018 direhab lagi, sampai sekarang telantar dan sudah dijarah lagi oleh pencuri,” kata Ketua Tuha Peut Desa Meunasah Mesjid, Sazali kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2022).
Baca juga: Mengenal Vila Bella Vista, Bangunan Peninggalan Belanda di Kota Malang yang Terbengkalai
Dia menyebutkan, kawasan itu sudah ditumbuhi semak belukar.
Dampaknya, para pemadat kerap menjadikan kawasan itu menjadi lokasi untuk mengonsumsi sabu. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan masyarakat desa tersebut.
“Jika memang dinas tidak niat memfungsikannya, baiknya dirobohkan saja. Karena sangat meresahkan lokasi itu jadi lapak pemakai sabu-sabu,” sebut Sazali.
Dia menilai, rencana pembangunan pasar itu tidak diiringi dengan rencana memfungsikan pasar itu untuk pedagang, sehingga dibiarkan telantar dan rusak dijarah pencuri.
“Buang-buang uang negara saja program pembangunan seperti itu. Dibangun lalu rusak dicuri karena tidak difungsikan, terus rehab lagi, dicuri lagi, sampai kapan,” kata Sazali penuh kekecewaan.
Baca juga: Mengunjungi Museum Mandala Bhakti, Hampir Terbengkalai di Tengah Pusat Kota Semarang
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Lhokseumawe, Rizal mengaku pasar telantar menjadi pekerjaan berat baginya sejak dia dilantik dua bulan lalu.
“Sekarang kita sedang cari pihak ketiga, iming-iming kita, sewanya murah. Jadi, setelah ada pihak ketiga yang sepakat menempati pasar itu dan mengelolanya, barulah kita rehab lagi,” sebutnya.