Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Satwa Liar Selundupan Diamankan di Gorontalo, Harga Jualnya Capai Rp 500 Juta di Pasar Ilegal

Kompas.com - 03/06/2022, 08:54 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.comPenyelundupan satwa liar dari Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), ke Manado Sulawesi Utara (Sulsel), yang digagalkan Polres Boalemo, Gorontalo ternyata memiliki nilai yang sangat besar. Seperti diketahui setidaknya terdapat 56 satwa liar yang dilindungi diamankan polisi. 

Kanit 2 Satreskrim Polres Boalemo Aipda Ibnu Amin PS mengatakan, dari taksiran seorang penggemar satwa eksotik, nilai satwa yang diselundupkan di pasar ilegal mencapai Rp 500 juta.

“Seekor biawak saja ada yang senilai Rp 30 juta,” katanya saat meninjau barang bukti yang dititipkan di kantor Seksi Wilayah II Gorontalo, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.

Baca juga: Tak Mau Dihentikan Mobilnya, Penyelundup Satwa Liar Terobos Hadangan Polisi

Bahkan nilai perdagangan satwa ilegal ini diduga lebih dari itu. Apalagi ada dugaan satwa-satwa ini akan diperdagangkan di pasar internasional.

Dari penelusuran data secara daring, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pernah menyebut harga seekor anak orangutan mencapai lebih dari Rp 400 juta. Tingginya harga ini yang membuat kejahatan perdagangan satwa liar menduduki peringkat tinggi di Indonesia.

Hingga Kamis malam petugas Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki Sulawesi Utara yang menangani satwa di kandang sementara belum mengeluarkan hasil identifikasi akhir.

“Kami dari PPS Tasikoki di Gorontalo bekerja sama dengan BKSDA. Kami bertugas untuk memastikan aspek animal welfare satwa sitaan ini terpenuhi sampai nantinya masuk Lembaga konsevasi untuk direhabilitasi,” kata salah satu petugas PPS Tasikoki, drh. Avivah Vega Meidienna, Jumat (3/6/2022).

Dia menjelaskan tugas tim PPS Tasikoki ini selama di Gorontalo adalah fokus memberikan arahan tata cara perawatan satwa dan dukungan kesehatan hewan.

“Untuk jenis satwanya, masih belum final identifikasi. Kami masih coba hubungi ahli dari BRIN untuk kepastian spesies satwa-satwa tersebut. Besok mudah-mudahan sudah ada jawaban,” ujarnya. 

Saat ini satwa jenis primata yang sempat ditempatkan di kandang kotak besi sudah dipindahkan ke tempat permanen yang lebih luas di bagian belakang kantor Seksi Wilayah II Gorontalo.

Sementara itu satwa jenis kura-kura juga ditempatkan di kandang tersebut, tapi sebagian berada di ember plastik berisi air.Lalu reptil lainnya masih diletakkan di kandang besi yang penempatannya berada di dalam salah bangunan di belakang kantor.

Saat melakukan pemeriksaan petugas PPS Tasikoki dan BKSDA sangat berhati-hati, dikhawatirkan biawak-biawak ini meloncat keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com