Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Sorgum sebagai Pengganti Beras

Kompas.com - 03/06/2022, 07:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SORGUM menjadi berita nasional selepas kunjungan Presiden Jokowi ke NTT, 2 Juni 2022.

Di Kabupaten Sumba Timur itu Presiden meninjau lahan penanaman dan pabrik pengolahan sorgum. Mengapa sorgum istimewa sehingga ditinjau Presiden dan rombongan?

Sorgum adalah sumber pangan seperti beras dan jagung. Tidak heran jika sorgum menjadi makanan pokok di sebagian daerah NTT.

Namun itu dulu. Kini beras menjadi makanan pokok utama di sana, seperti halnya di daerah Indonesia lain.

Namun sorgum tetap ditanam sebagian petani, walau tidak di lahan yang luas. Pasalnya, sorgum mudah tumbuh dengan curah hujan rendah seperti di NTT.

Sorgum bisa ditanam secara tumpang sari, bersebelahan dengan tanaman lain seperti kedelai.

Sorgum juga dapat dipanen dua kali, mungkin lebih, sehingga lebih tinggi produktivitasnya dibanding tanaman serealia lain. Maka menanam sorgum tidak ditinggalkan banyak petani di sana.

Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi berharap agar sorgum menjadi alternatif untuk beras, agar masyarakat tidak tergantung pada beras.

Pada saat banyaknya produksi beras lebih rendah dari tingkat konsumsi, negara tidak perlu mengimpor, karena penduduk cukup mengganti beras dengan jagung, sorgum atau sagu.

Semuanya sama tingkat kandungan gizinya, namun karena berbeda dalam cara mengolah maka rasanya tidak sama.

Jika diolah dengan lebih baik, maka tepung sorgum mungkin bisa menggantikan tepung gandum.

Kini orang banyak yang mengurangi asupan gluten yang ada dalam tepung gandum. Maka sorgum dapat menjadi penggantinya.

Ilustrasi tanaman sorgum yang bentuknya seperti jagung. SHUTTERSTOCK/TOPPYBAKER Ilustrasi tanaman sorgum yang bentuknya seperti jagung.
Penelitian tentang sorgum sudah tentu sudah lama dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia.

Kita hanya belum tahu hasilnya. Jika dipublikasikan secara luas, mungkin sorgum akan menjadi lebih populer.

Saya menduga tidak banyak orang Indonesia yang pernah memakan nasi sorgum. Saya termasuk salah satunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com