Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Matano: Sejarah, Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Kompas.com - 03/06/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Danau Matano terletak di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Danau Matano tidak sepopuler Danau Toba, namun Danau Matano merupakan danau terdalam pertama se-Asia Tenggara. Kedalaman Danau Matano 590 meter.

Di dalam danau menyimpan berbagai keunikan alam maupun sejarah.

Sejarah Danau Matano

Danau Matano merupakan danau yang terbentuk akibat patahan aktivitas tektonik pada masa Pleosen.

Danau Matano diperkirakan berusia 1-4 juta tahun yang lalu.

Danau ini juga digolongkan sebagai danau purba karena usia sudah jutaan tahun yang lalu.

Sampai saat ini, peneliti menyatakan bahwa terdapat 10 danau purba di dunia, yaitu Danau Poso, Danau Matano, Danau Biwa, Danau Baikal, Danau Kaspia, Danau Victoria, Danau Tanganyika, Danau Malawi, Danau Ohrid, dan Danau Titicaca.

Baca juga: Mengenal Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara dan Cerita Goa Tengkorak

Daya Tarik Danau Matano

Selain kedalamanannya, pemandangan Danau Matano sangat indah karena airnya bersih, jernih, dan tenang. Bahkan, pengunjung yang tengah berada di kawasan tersebut dapat melihat ke dasar hingga ke kedalaman 20 meter.

Danau Matano merupakan danau yang sangat luas, yakni 16.000 hektar. Danau memiliki panjang 28 km dan lebar 8 Km.

Keunikan lain, di tepi danau terdapat goa yang di dalamnya berisi benda peninggalan di masa lampau, seperti tombak, parang, mangkung, dan piring yang berumur ratusan tahun.

Selain itu, ada goa yang disebut Goa Tengkorak, karena di dalam goa banyak ditemukan tengkorak manusia dan banyak kelelawar yang tinggal di goa ini.

Pada zaman dulu, goa merupakan tempat pemakaman.

Jika ditelusuri lebih dalam, Danau Matano merupakan rumah untuk sejumlah fauna. Beberapa fauna merupakan hewan langka yang hanya terdapat di Danau Matano, yaitu ikan Buttini.

Ikan Buttini dijuluki sebagai ikan purba karena bentuknya seperti binatang purba.

Bentuk ikan Buttini dengan bola mata menonjol keluar serta kulitnya berwarna kecoklatan.

Baca juga: Festival Danau Matano Tawarkan 7 Destinasi Wisata

Ikan Butini merupakan ikan yang digemari masyarakat setempat. Sebagian warga pesisir Danau Matano menggantungkan hidupnya menjadi nelayan pemancing ikan Buttini.

Daging ikan Buttini terasa gurih saat dimakan. Masyarakat setempat gemar menyajikan ikan butini dengan memasak menggunakan bawang, jeruk, kunyit, dan garam.

Selain ikan Butini, ikan lain yang terdapat di danau ini adalah kepiting Bungka (Paratelphusa) dan keong air tawar (Brotia),

Harga Tiket Masuk Danau Matano

Untuk menikmati Danau Matano, wisatawan cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 per orang untuk masuk ke kawasan danau.

Harga tiket ini belum termasuk fasilitas lainnya. Danau Matano menyediakan penyewaan perahu kano dan beberapa permainan air lainnya.

Rute Menuju Danau Matano

Untuk mencapai Danau Matano, pengunjung dapat memulai perjalanan dari Kota Makassar menuju Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur. Tujuan perjalanan ini merupakan lokasi Danau Matano.

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Lubang Besar di Danau Matano

Perjalanan dapat menggunakan transportasi darat maupun udara.

Perjalanan udara akan memakan waktu sekitar satu jam, sedangkan perjalanan darat menggunakan bus umum akan akan memakan waktu sekitar 12 jam.

Jarak Kota Makassar ke Kabupaten Luwu Timur sekitar 551,5 Km.

Sumber:

www.indonesia.go.id
nationalgeographic.grid.id
www.tribunnewswiki.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com