SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang sudah meminta agar warga dan industri di Kota Semarang berpindah ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kebijakan tersebut, menyusul adanya penelitian yang menyebut pengambilan air tanah secara berlebih menjadi salah satu penyebab penurunan tanah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, jika dilihat dari sisi suplai air PDAM Kota Semarang cukup untuk digunakan industri dan warga.
"Untuk itulah saat ini kita sedang minta PDAM untuk masif sosialisasi produk mereka," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Penurunan Muka Tanah di Pesisir Semarang, Rumah Bertingkat Jadi 1 Lantai
Sejauh ini, pemakaian air PDAM masih 65 persen dari total jumlah warga yang tinggal di Kota Semarang.
Padahal pemakaian air PDAM bisa menjadi solusi penurunan tanah.
"Memang sampai saat ini belum 100 persen warga menggunakan air PDAM, saat ini tinggal PDAM yang akan melakukan penawaran secara masif," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pengambilan air tanah menyebabkan penurunan permukaan tanah di pesisir Kota Semarang. Menurutnya, kejadian seperti itu hampir merata di daerah-daerah lain.
Baca juga: Pemakaian Air Tanah Berlebih Disebut Walkot Semarang Jadi sebab Muka Tanah Turun Cepat
Selain itu, lanjutnya, kontur tanah di Kota Semarang tidak bagus jika dibangun gedung-gedung berukuran besar.
"Saya lupa istilahnya yang pasti ini akan menjadi beban tanah karena konturnya lembek," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.