BATAM, KOMPAS.com - Harga cabai di sejumlah pasar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) perlahan meroket. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun sejumlah pedagang mengaku kenaikannya dikarenakan stok yang mulai minim.
Seperti pada pantauan Kompas.com di pasar Tos 3000 Jodoh, kenaikannya terbilang signifikan dari harga sebelumnya.
Baca juga: Uang Rp 5.000 Hanya Dapat 3 Butir Cabai di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya
Untuk cabe setan yang sebelumnya dijual Rp 50.000 per kilogram, saat ini dijual Rp 90.000 per kilogram.
Kemudian cabe rawit yang sebelumnya dijual Rp 60.000 per kilogram, saat ini menjadi Rp 85.000 per kilogram.
Dan terakhir cabe merah dari yang sebelumnya dijual Rp 50.000 per kilogram, saat ini dijual Rp 70.000 per kilogram.
Nando, salah satu pedagang pasar Tos 3000 Jodoh mengaku kenaikannya terjadi sejak Sabtu (28/5/2022). Harga cabai tersebut mengalami kenaikan dari pemasok.
"Saya kaget kok naiknya tinggi sekali, tapi kata agen karena stok kosong," jelas Nando.
Baca juga: Sempat Sentuh Rp 40.000, Harga Cabai di Semarang Anjlok Jadi Rp 20.000 Per Kilogram
Senada juga diungkapkan Riki, pedagang lainnya yang mengaku stok cabai berkurang, sementara permintaan tinggi.
"Saya perkirakan menjelang Idul Adha harga kembali menggila, karena stok memang tidak ada lagi di agen," ungkap Riki.
Menanggapi mahalnya harga jual cabai di sejumlah pasar tradisional Batam, Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Batam, Gustian Riau mengatakan, kenaikan ini disebabkan dari terkendalanya pasokan pengiriman dari daerah asal. Baik itu Sumatera maupun Jawa.
"Menurut supplier pengiriman dari daerah asal terkendala," kata Gustian Riau ditemui di Kantor Walikota Batam, Selasa (31/5/2022).
Ia mengatakan, kendala tersebut disebabkan karena tidak adanya petani pemetik untuk daerah Sumatera.
Sementara untuk Pulau jawa, petani cabai mengalami gagal panen.
"Kemungkinan hal inilah yang membuat cabai meroket harganya di Batam, apalagi menjelang Idul Adha," terang Gistian.
Kendati demikian, Gustian meminta agar masyarakat Batam tidak cemas, sebab pihaknya telah melakukan perjanjian dengan Kabupaten Tapanuli Utara, demi pemenuhan beberapa komoditi pangan salah satunya cabai.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa langsung terlaksana," papar Gustian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.