Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wacana 100.000 Tenaga Kerja Luar Dikirim ke IKN, Ormas Kaltim Mengkritik

Kompas.com - 31/05/2022, 16:27 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Kalimantan Timur (Kaltim) meminta pemerintah mengevaluasi wacana pengiriman 100.000 tenaga kerja di ibu kota negara (IKN) pada Juli mendatang.

Mereka meminta pemerintah harusnya mengakomodasi tenaga kerja lokal di Kaltim. Hal tersebut sudah diamanatkan dalam Pasal 22 Perpres Nomor 62 Tahun 2022 tentang Otorita IKN Nusantara.

Bahwa penyediaan infrastruktur dan pengadaan barang dan jasa perlu mengakomodasi tenaga kerja lokal, material lokal dan juga pengusaha lokal.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Belanja Infrastruktur Rp 417,7 Triliun, Termasuk untuk IKN

"Karena itu, kami prihatin dengan rencana itu. Pemerintah juga tidak menjelaskan 100.000 pekerja itu nanti ditempatkan sebagai apa? Apa saja skill mereka? Padahal, tenaga kerja lokal di sini banyak sekali," ungkap Ketua Solidaritas Rakyat (Sorak) Kaltim, Iwan AS saat menggelar keterangan pers di Samarinda bersama sejumlah ormas lain, Senin (30/5/2022).

Sebagai informasi, Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Thomas Umbu Pati menyebutkan, akan ada 100.000 tenaga kerja bakal pindah ke ibu kota negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim pada Juli 2022.

"Alhamdulillah bulan Juli nanti sekitar 100.000 tenaga kerja sudah mulai pindah ke sana (IKN Nusantara)," kata Thomas Umbu seperti dikutip Tribunnews.com saat diskusi bertajuk "Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan Masa Depan Jakarta Dalam Perspektif Pemda se-Jabodetabek" di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Wakil Sekretaris Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mulawarman, Adlansyah mengatakan rencana pengiriman 100.000 tenaga kerja luar ke IKN seakan melukai hati masyarakat Kaltim.

"Sebab, di Kaltim ini angka pengangguran juga masih tinggi," kata dia.

Ormas lain, Wakil Pimpinan Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Artha Mulya menambahkan, selama ini pemerintah juga tidak memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah pekerja yang bakal direkrut dalam pembangunan IKN.

Baca juga: 2 Kementerian Ini Disebut Tak Beri Waktu Sosialisasi ke Warga soal Pemasangan Patok KIPP IKN

"Dan berapa kuota jumlah pekerja lokal yang harus diakomodasi. Kami minta otorita IKN segera memberi penjelasan soal itu," kata dia.

Koordinator Koalisi Pemuda IKN (KOPI-KN), Viko Januardhy meminta pemerintah dalam hal ini otorita IKN mengevaluasi rencana tersebut secara matang.

"Sebab, statement rencana mengirim 100.000 tenaga kerja ke IKN tidak menyinggung keterlibatan tenaga kerja lokal," ungkap pria yang juga Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Ketenagakerjaan IKA Unmul ini.

Selanjutnya, Viko mengatakan, pihaknya bersama beberapa ormas lainnya akan mengirim surat ke Kepala Otorita IKN, Gubernur Kaltim dan juga DPRD Kaltim untuk meminta klarifikasi rencana pengiriman 100.000 tenaga kerja tersebut.

"Jika tidak diklarifikasi jelas, bakal berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Nanti 100.000 tenaga kerja itu tinggal dimana, apabila mereka enggak dibekali kearifan lokal bisa terjadi gesekan kultural," pungkas Viko.

Baca juga: 6 Ragam Budaya dan Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi Dekat IKN

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir juga ormas Kopaslit Baladika Kaltim yang diwakilkan oleh Musjayadi sebagai ketua dan Nurul Huda Sekjek Sorak Kaltim.

Kepala Biro (Karo) Humas Setdaprov Kaltim, HM Syafranuddin mengatakan Pemprov Kaltim terus berkoordinasi dengan Otorita IKN terkait hal tersebut.

"Kalau memang itu pekerja, ya nanti kita koordinasikan dulu dengan Otorita IKN karena Pemprov juga tak punya kewenangan," terang dia.

Hanya saja, menyikapi aspirasi soal akomodasi pekerja lokal Pemprov Kaltim akan menjembatani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com