Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Buaya Muncul di Kampung Mamolok, Warga: Kami Resah, Mau Melapor ke Mana?

Kompas.com - 31/05/2022, 15:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Banyaknya buaya bermunculan di Kampung Mamolok, Desa Tanjung Harapan, Nunukan, Kalimantan Utara, mengakibatkan masyarakat selalu waswas saat turun ke air.

Kampung Mamolok merupakan salah satu wilayah penghasil rumput laut terbesar di Kabupaten Nunukan.

Aktivitas para pembudi daya rumput laut tidak bisa lepas dari sungai.

"Belakangan buaya sering kali muncul, itu membuat kami resah. Paling kami hanya bisa menajamkan mata, begitu melihat ada buaya mendekat cepat-cepat keluar dari air, segera lari," ujar Ketua RT 011 Kampung Mamolok, Habir, pada Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Dua Ekor Buaya Sepanjang 4 Meter Bersarang di Dermaga Pelabuhan Feri Nunukan, Tukang Perahu Diimbau Selalu Waspada

Banyaknya buaya yang muncul memang bukan hal baru bagi masyarakat setempat.

Bahkan, mereka sering kali melihat sejumlah telur buaya menetas. Saat ini, buaya yang sering muncul dan mendekat di permukiman warga pesisir Mamolok biasanya berukuran mulai 2 meter, dan 2,5 meter, dengan lebar 20–40 sentimeter.

"Biasanya, kalau air besar atau pasang, buaya itu mengejar ayam di bawah kolong rumah warga. Makan ayam mereka," tambah dia.

Kekhawatiran masyarakat sekitar cukup beralasan. Sebab, sekitar 2021, salah satu buaya yang sering muncul di perairan tersebut menarik seorang bocah hingga tewas.

Peristiwa ini pun mengakibatkan kemarahan warga yang akhirnya membunuhnya beramai-ramai.

Padahal, buaya yang dijuluki Cumping tersebut, selama ini akrab dengan warga sekitar. Masyarakat sering memberinya makan ikan saat pulang melaut.

"Ada seekor buaya yang sangat besar sering kami lihat di muara sekitar satu kilometer dari pantai. Ukurannya sepanjang perahu nelayan, itu antara delapan sampai sembilan meter. Tapi, sejauh ini, yang besar tidak pernah mengganggu warga. Yang nakal itu justru yang ukuran dua meteran itu," kata dia.

Para pencuci tali rumput laut biasanya menjadi target buaya. Karena saat mencuci tali di sungai, warga biasanya kurang waspada dan tidak menyadari ada buaya yang datang.

"Kalau korban buaya yang digigit sekitar tiga kasus. Bersyukur mereka bisa melawan dan segera lari ke darat meski beberapa luka akibat gigitan buaya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com