Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan hingga Satu Orang Pelajar Tewas

Kompas.com - 30/05/2022, 15:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta memeriksa 11 saksi terkait kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan pelajar berinisial ZWP (17), warga Depok Sleman dan satu orang mengalami luka-luka, yakni NSP (15).

Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, kasus yang bermula dari saling tantang di media sosial itu saat ini pihaknya sudah memeriksa sebanyak 11 saksi.

"Sementara masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi itu dulu. Sampai hari ini kita masih 11 orang saksi," kata Timbul Senin (30/5/2022).

Baca juga: Saling Tantang di Medsos, Dua Pemuda Dianiaya, Satu Orang Meninggal Dunia

Ia menambahkan 11 saksi tersebut ada yang dari teman korban dan saksi di lapangan. "Ya semuanya teman dari korban, kita kembang-kembangkan (saksi lain)," kata dia.

Pihaknya juga masih mendalami apakah saling tantang di media sosial itu sekaligus bertujuan untuk janjian tawuran antara kelompok korban dan kelompok pelaku.

"Kami masih dalami itu. Tapi memang berawal dari tantang-tantangan itu kan," ujarnya.

Disinggung apakah kasus ini terkait dengan geng sekolah atau geng pelajar, Timbul tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi.

"Yaitu kemungkinan ada kemungkinan mengarah ke sana," lanjut Timbul.

Saat ini pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor milik korban sedangkan barang bukti lainnya belum diamankan.

Baca juga: Tawuran Antar-remaja di Tangsel, Polisi Sebut Pelaku Saling Tantang lewat Instagram

"Barang bukti kendaraan itu, iya kendaraan korban. Kalau hal lain belum ada," kata dia.

Sebelumnya, berawal dari saling tantang antar kelompok pemuda dianiaya hingga meninggal dunia. Korban meninggal berinisal ZWP (17) dan pemuda berinisial NPS (15) mengalami luka. Kedua korban beralamatkan di Depok Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

AKP Timbul Sasana Raharja mengungkapkan, awal kronologis penganiayaan tersebut bermula saat korban saling tantang dengan kelompok pelaku di media sosial.

"Kelompok korban dan kelompok pelaku sebelumnya sudah saling menantang melalui medsos, dan bertemu di jalan kabupaten, kemudian kelompok korban dan pelaku saling kejar," jelas Timbul melalui keterangan tertulis, Minggu (29/5/2022).

Sesampainya di daerah Pingit kelompok korban terpisah, dan dikejar oleh kelompok pelaku hingga jalan Tentara Pelajar. Lalu, motor korban ditendang oleh pelaku hingga terjatuh.

Baca juga: Berawal Saling Tantang, Pria di Bali Ditusuk Tombak oleh Tetangganya Sendiri

"Kejadian Hari Minggu tanggal 29 Mei 2022, sekitar pukul 00.30 WiB di Jalan Tentara Pelajar," ucapnya.

Atas kejadian tersebut satu orang korban berinisal NSP mengalami luka lecet di bagian kaki dan korban tewas berinisial ZWP.

"Peristiwa penganiayaan yang berakibat korban tewas. Korban meninggal dunia inisial ZWP kelahiran tahun 2005, alamat Depok Sleman, pelajar SMP. Korban NPS pelajar SMP alamat Depok Sleman kelahiran 2007 mengalami luka lecet di kaki. Kedua korban berboncengan," paparnya.

Saat ini, kepolisian sedang memburu pelaku penganiayaan sekaligus melakukan identifikasi kepada korban tewas untuk mengetahui penyebab kematian.

"Saat ini korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi untuk bisa mengetahui penyebab kematian korban," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com