Selain memiliki brand kopi yang unik, Sriyanto juga berhasil menciptakan hasil olahan kopi yang tak kalah menarik.
Jika biasanya ada minuman teh tarik, Sriyanto membuat Kopi Torik, yaitu kopi klotok tarik.
Tidak sulit untuk membuat Kopi Torik. Sriyanto hanya membutuhkan 2 gelas aluminium, susu putih kental manis, dan bubuk kopi kenthir.
"Kalau teh tarik di Aceh itu pakai saringan. Terus saya melihat teh tarik di Malaka. Kalau teh bisa ditarik, kopi juga bisa ditarik seperti teh tarik Malaka. Lalu saya perpadukan," tutur Sriyanto.
Bahkan, imbuh Sriyanto, Kopi Torik ini mendapat apresiasi sebagai Juara Umum Kreasi dan Inovasi (Krinova) Kabupaten Semarang.
Dengan keunikan dan cita rasa yang dimiliki Kopi Kenthir, akhirnya bisa melirik pecinta kopi dari Turki.
Baca juga: Setelah Berhari-hari Lumpuh, Aktivitas Ekspor di Pelabuhan Semarang Berangsur Normal
Sriyanto menyebutkan, hal ini berawal dari seorang kawannya yang hadir dalam pameran kopi di Eropa.
Ketika orang Turki mencoba kopi yang dibawanya, merasa cocok dan takjub dengan rasanya.
Sebab, orang Turki itu menyebut bahwa kopi dari Indonesia itu punya rasa yang sama dengan kopi-kopi di berbagai negara.
Sehingga, orang Turki tersebut menyelediki dan menemukan Kopi Kenthir dari Gunung Kelir ini.
Sriyanto bersama petani kopi di Gunung Kelir bakal mengekspor kurang lebih 100 ton ke Turki.
"Alhamdulillah ada permintaan, nanti setelah panen bulan Agustus-September, kami akan mulai mengekspor ke Turki," ucap Sriyanto.
Sriyanto berharap, bila nama Kopi Kenthir menjadi besar suatu saat nanti, akan bisa membantu kenaikan perekonomiam masyarakat setempat.
"Semoga bisa mengangkat karyawan dari masyarakat yang mungkin masih menganggur, dan pastinya membantu kesejahteraan keluarga," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.