MAUMERE, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mendalami kasus penikaman dua warga oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa ini terjadi di Patiahu, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, pada Sabtu (28/5/2022).
Baca juga: 2 Warga Sikka Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Ditikam Orang Tak Dikenal
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sikka, AKP Margono mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan. Penyidik sementara periksa saksi-saksi," ujar Margono saat dihubungi, Senin (30/5/2022).
Meski demikian, lanjut Margono, terduga pelaku belum berhasil ditangkap dan masih dalam pengejaran polisi.
"Belum diamankan, karena pelakunya habis kejadian lari," katanya.
Baca juga: Insiden Bupati Sikka Usir Kadis Ketahanan Pangan Saat Rapat, Ini Kata Pengamat
Ia menjelaskan, dua korban penikaman berprofesi sebagai sopir.
Keduanya yakni Adrianus Nong Ade alias Bob (37) warga Desa Hewokloang, Kecamatan Hewokloang, dan Fransiskus Januarius alias Riko (32) warga Desa Habi, Kecamatan Kangae.
Baca juga: Penjelasan Kadis Ketahanan Pangan Usai Diusir oleh Bupati Sikka Saat Rapat
Bob mengalami luka punggung belakang, sementara Riko mengalami luka tusuk di tangan kiri dan perut.
Usai menikam korban, terduga pelaku melarikan diri.
Sebelumnya Bob menceritakan, peristiwa bermula ketika mereka sedang nongkrong di wilayah Wairterang, Kecamatan Waigete.
Beberapa saat kemudian sebuah mobil angkutan umum tujuan Maumere - Larantuka, Kabupaten Flores Timur tiba-tiba berhenti.
Baca juga: Bupati Sikka Usir Kadis Ketahanan Pangan karena Main Ponsel Saat Rapat
"Salah seorang pria tidak dikenal turun dari mobil tersebut langsung memukul salah satu korban yang sedang duduk nongkrong," ujarnya, Sabtu malam.
Mendapati salah satu temannya dipukul, mereka kemudian mengejar mobil tersebut hingga ke wilayah Patiahu.
Saat mobil berhenti, salah seorang pria tak dikenal langsung mengeluarkan senjata tajam lalu menikam korban.
"Dia turun dari mobil langsung tikam kami," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.