Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK di Aceh, Peternak Berharap Segera Dapat Bantuan Obat dan Vaksin dari Pemerintah

Kompas.com - 29/05/2022, 19:41 WIB
Masriadi ,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Peternak di Aceh meminta Kementerian Pertanian (Kementan) RI segera mengirimkan vaksin dan obat-obatan untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) di Aceh.

Saat ini, tercatat sejumlah daerah seperti Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Langsa terdapat kasus positif hewan ternak terinfeksi PMK.

Salah seorang peternak, Legiawati, warga Desa Tangsi Lama, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh menyebutkan satu dari 10 sapi miliknya mati karena PMK.

Baca juga: 696 Sapi dan Kerbau di Aceh Utara Terinfeksi PMK, Vaksin Belum Tiba

"Kita panggil mantri hewan untuk mengobatinya. Saya habis Rp 2,5 juta untuk semuanya, mulai dari obat hingga semprot kendang," kata Legiawati melalui telepon, Minggu (29/5/2022).

Dia berharap, pemerintah pusat segera mengirimkan obat dan vaksin untuk hewan ternak, sehingga dapat diperoleh secara gratis.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan, Kabupaten Aceh Tamiang Safuan mengaku obat yang dimiliki dinasnya sudah habis.

Baca juga: Suhu Udara di Aceh Capai 36,2 Derajat Celcius, Ini Penjelasan BMKG

 

Sedangkan vaksin dan obat dari Kementan RI belum tiba di Aceh Tamiang.

"Kami sudah minta obat dan vaksin PMK baik ke Kementan maupun dinas provinsi. Belum tiba sampai sekarang," katanya.

Hal senada disebutkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Lhokseumawe, drh Afriza dihubungi terpisah menyebutkan dirinya sudah meminta obat dan vaksin ke dinas provinsi.

"Dinas sudah menyahuti, namun belum tiba sampai sekarang," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara, drh Cut Teti Udiati TZ mengaku dinasnya juga sudah meminta bantuan dinas provinsi.

"Namun obatnya dan vaksinnya belum tiba juga" katanya.

Sekadar diketahui, peternak yang hewan ternak miliknya terjangkit PMK kini membeli obat sendiri dengan rekomendasi dokter hewan.

Obat itu dibeli sendiri dan disuntikan dengan meminta bantuan dokter hewan.

Sedangkan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh, Rahmandi, dihubungi pada dua nomor teleponnya tidak merespon.

Pesan singkat yang dikirim Kompas.com hanya dibaca dan belum dijawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com