BREBES, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mencatat sudah ada 170 ekor sapi suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga Kamis (26/5/2022)
Jumlah tersebut terus meningkat dratis dari sepekan sebelumnya atau temuan kasus pertama dengan hanya dua kasus suspek PMK.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Brebes Budi Santosa mengatakan, kasus sapi ternak yang suspek PMK ditemukan pertama kali pada 19 Mei 2022.
"Awalnya, ada laporan suspek PMK pada 19 Mei lalu, hanya ada dua ekor di Kecamatan Ketanggungan, dan sudah sembuh. Namun kasusnya terus naik dan sampai saat ini total 170 kasus suspek PMK," kata Budi kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: 47 Ekor Sapi dan Kerbau di Kendal Positif PMK, Pemda Belum Mau Tutup Pasar Hewan
Budi mengungkapkan, dari 170 kasus suspek tersebar di 9 kecamatan. Yaitu di Kecamatan Salem 49 kasus dan 9 di antaranya sembuh.
Kemudian di Kecamatan Brebes 20 kasus, 8 di antaranya sembuh. Di Bulakamba 14 kasus, Ketanggungan 14 kasus dua di antaranya sembuh.
Selanjutnya di Tonjong 12 kasus, Bantarkawung 24, Bumiayu 31 kasus, Paguyangan 1 kasus, dan Larangan 5 kasus.
"Kalau untuk kasus kematian karena PMK belum ditemukan. Namun untuk penularannya sangat cepat," kata Budi.
Baca juga: Pasar Hewan Ditutup Imbas PMK, Pedagang Kambing di Blora Alami Kerugian
Budi menambahkan, DPKH Kabupaten Brebes berencana menutup sejumlah pasar hewan sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK.
Sementara itu, jajaran Polres Brebes bergerak mengantisipasi penularan PMK. Salah satunya dengan razia di sejumlah peternakan yang ada di wilayah hukum Polsek Losari.