Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Sang Guru Bangsa, Buya Syafi'i Maarif...

Kompas.com - 28/05/2022, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

 

Tak bersedia menjadi Wantimpres

Sosok Buya begitu dihormati oleh tokoh-tokoh bangsa. Pemikirannya banyak dijadikan pertimbangan para pemimpin dalam mengambil keputusan-keputusan besar.

Presiden Joko Widodo menjadi salah satu tokoh yang dekat dengan sosok Buya Syafii sejak awal kepemimpinannya.

Awal Januari 2015, dia sempat menawarkan kursi Dewan Pertimbang Presiden (Wantimpres) ke Buya. Saat itu, Jokowi baru beberapa bulan menjabat sebagai presiden.

Namun, oleh Buya, tawaran kursi Wantimpres itu ditolaknya.

"Bukan menolak, tapi tidak bersedia," katanya kepada Kompas.com, 17 Januari 2015.

Baca juga: Cerita Ketua PP Muhammadiyah soal Buya Syafii Pesan Makam pada Februari

Kala itu Buya menceritakan tawaran menjadi anggota Wantimpres disampaikan Presiden melalui Sekretariat Negara (Setneg).

Alasannya sederhana karena usianya tak lagi muda.

Kendati menolak tawaran menjadi anggota Wantimpres, tak lama Buya Syafii ditunjuk Jokowi untuk menjadi ketua tim independen pencari fakta guna menyelesaikan konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu, tim independen dibentuk untuk meredakan ketegangan di tengah masyarakat menyikapi penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan oleh KPK.

Dua tahun setelahnya tepatnya 7 Juni 2017, Buya Syafii diamanatkan sebagai anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP).

Lembaga tersebut lantas berganti menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Buya menjadi salah satu anggota dewan pengarah sejak 28 Februari 2018 hingga akhir hayatnya.

Baca juga: Kenangan Franz Magnis Suseno soal Buya Syafii Maarif: Beliau Selalu Penuh Perhatian, Seorang Sahabat Betul

Selamat Jalan Sang Guru Bangsa

Din Syamsuddin tiba di makam Buya Syafii Maarif, Pemakaman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.com/DANI JULIUS Din Syamsuddin tiba di makam Buya Syafii Maarif, Pemakaman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepergian Buya Syafii pun meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, tak terkecuali Jokowi. Jokowi menyebut Buya sebagai Guru Bangsa.

"Selamat jalan Sang Guru Bangsa," demikian tulis Jokowi di akun Twitter resminya, @jokowi, Jumat (27/5/2022).

Bagi Jokowi, Buya Syafii adalah kader terbaik Muhammadiya yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan selalu menyuarakan tentang toleransi umat beragama. Buya juga selalu menyampaikan pentingnya Pancasila bagi perekat bangsa

Duka mendalam juga dirasakan Rohaniawan sekaligus Guru Besar Purnawaktu Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno.

Baca juga: Khofifah : Buya Syafii Merangkul Semua Golongan

Romo Magnis mengatakan bahwa Buya Syafii adalah sosok sahabat sejati.

“Saya tidak punya anekdota-anekdot. Kami sering bertemu dan saya merasa akrab dengan beliau,” ucap Romo Magnis dihubungi Jumat (27/5/2022).

“Beliau selalu penuh perhatian, saya merasa dimengerti dan saya merasa (ada) sikap simpati pada saya, seorang sahabat betul,” tuturnya.

Romo Magnis pun bersyukur bisa bertemu dan mengenal Buya Syafii dalam perjalanan hidupnya.

“Tuhan, kami berterima kasih bahwa orang seperti Buya Kau berikan kepada kami. Requiescat in pace, semoga Buya beristirahat dalam damai Tuhan,” tutupnya.

Baca juga: Kenang Buya Syafii Maarif, Keuskupan Agung Semarang: Beliau Datang Naik Sepeda Usai Gereja Diserang

Gus Halim hadiri pemakaman Buya Syafii di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). DOK. Humas Kemendesa PDTT Gus Halim hadiri pemakaman Buya Syafii di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).
Duka juga disampaikan Wakil Uskup Urusan Kategorial, Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang Yohanes Dwi Harsanto.

Ia bercerita pada tahun 2018 usai penyerangan Gereja Dt Lidwina Bedog, Buya Syafii yang pertama kali datang untuk meredam semua pihak agar tetap tenang.

"Ketika gereja kami diserang teroris di St Lidwina Bedog itu, beliau langsung naik sepeda dari rumahnya menuju gereja," kata dia, Jumat (27/5/2022).

Bahkan, pada waktu itu Buya Syafii Maarif datang lebih dulu ke gereja mendahului dirinya. Saat datang, Buya langsung menggelar konferensi pers mengutuk tindakan terorisme.

"Beliau pertama kali justru mendahului saya. Ketika teman-teman wartawan datang di sana, beliau membuat konferensi pers, mengutuk si teroris," kata Dwi.

Baca juga: Mengenang Sosok Buya Syafii, Tokoh Bangsa yang Sederhana dan Menolak untuk Diistimewakan

Menurut dia, langkah yang diambil mendiang Buya untuk menjaga hubungan antarumat beragama agar tetap tenang dan hidup bersama secara berdampingan.

"Jadi hubungan antaragama tetap tenang dan damai. Masyarakat tetap bisa fokus untuk mengusahakan hidup bersama dengan lebih baik. Itu selalu beliau usahakan," jelasnya.

Jumat (27/5/2022), jenazah Buya Syafii dimakamkan di pemakaman Husnul Khotimah, Kulon Progo. Di bawah langit yang mendung, prosesi pemakaman berlangsung sederhana dan cepat.

Pemakaman Maarif dihadiri ratusan orang yang sudah menunggu satu jam. Sebelum pemakaman, hujan gerimis sempat jatu hampir satu jam lamanya.

Hujan reda saat jenazah dalam perjalanan ke Nanggulan.

“Dia memilih di tempat pemakaman umum, itu kesederhanaan beliau,” kata Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhamadiyah, Khoiruddin Basori ditemui usai pemakaman, Jumat.

Selamat jalan Sang Guru Bangsa...

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nur Fitriatus Shalihah, Tatang Guritno, Wisang Seto Pangaribowo, Taufieq Renaldi Arfiansyah, Dani Julius Zebua | Editor : Sari Hardiyanto, Fitria Chusna Farisa, Diamanty Meiliana, Dita Angga Rusiana, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Regional
Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Regional
Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Regional
Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Regional
Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Regional
Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran, Kota Semarang Kalahkan Solo

Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran, Kota Semarang Kalahkan Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com