Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Wairinding, Sumba: Lokasi, Rute, dan Daya Tarik

Kompas.com - 28/05/2022, 07:06 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pesona alam di Bukit Wairinding di Sumba Timur kembali jadi pembicaraan pasca Maudy Ayunda dan Jesse Choi menjadikan lokasi ini sebagai tempat foto prewedding.

Sebelumnya memang keindahan Bukit Wairinding sudah lebih dulu populer di kalangan milenial pecinta traveling.

Baca juga: Tempat Foto Pre-wedding Maudy Ayunda, Ini Pesona Bukit Wairinding di Sumba

Pemandangan hamparan bukit-bukit dengan sabana hijau yang bertemu dengan garis cakrawala di kejauhan menjadi latar foto yang memukau.

Baca juga: Menengok Situs Budaya Lambanapu Sumba Timur, Jejak Leluhur Orang Sumba

Lokasi dan Rute Bukit Wairinding

Dikutip dari laman kkp.go.id, Bukit Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: 8 Desa Wisata di Sumba Timur NTT, Cocok untuk Wisata Alam dan Budaya

Adapun jarak Kecamatan Pandawai dari pusat Kota Waingapu adalah sekitar 25 km dengan rute perjalanan melalui jalur darat.

Untuk mencapainya, wisatawan bisa memanfaatkan jasa travel dan bus umum, namun disarankan untuk menyewa kendaraan agar lebih fleksibel.

Meski jalan yang ditempuh sudah beraspal dengan kondisi yang baik, wisatawan akan menempuh jalan yang berkelok-kelok.

Harga Tiket dan Jam Buka Bukit Wairinding

Bukit WairindingShutterstock/Maulana Image Bukit Wairinding

Wisatawan yang berkunjung ke Bukit Wairinding memang tidak dikenai tiket masuk. Walau begitu, pengunjung akan diminta mengisi buku tamu dan memberikan donasi seikhlasnya bagi warga setempat.

Bukit Wairinding juga tidak menetapkan jam buka sehingga wisatawan boleh datang kapan saja.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Bukit Wairinding adalah ketika matahari terbit dan menjelang matahari terbenam.

Wisatawan juga disarankan untuk mengunjungi Bukit Wairinding pada musim kemarau yang jatuh antara bulan Juni hingga Oktober.

Namun jika ingin menangkap hijaunya sabana, wisatawan bisa datang ketika musim hujan yaitu antara bulan Oktober dan Desember.

Daya Tarik Bukit Wairinding

Bukit WairindingSHUTTERSTOCK/hendrisulis Bukit Wairinding

Daya tarik utama dari Bukit Wairinding tak lain adalah lanskap padang savana yang memanjakan mata.

Sejauh mata memandang, lekuk-lekuk bukit yang eksotis dan masih asri menjadikan lokasi ini begitu istimewa.

Terlebih jika waktu mendekati senja, garis cakrawala akan memunculkan warna yang memesona.

Selain itu, udara juga tidak terlalu panas sehingga wisatawan bisa lebih leluasa berjalan-jalan dan berfoto.

Tak jarang wisatawan akan bertemu dengan anak-anak Sumba yang tengah menggembalakan hewan ternaknya. Anak-anak Sumba ini juga kerap membantu menunjukkan jalan bagi wisatawan.

Tak jarang wisatawan mengajak mereka berfoto bersama, atau berfoto dengan kuda yang mereka bawa.

Suasana ini tentunya tidak bisa didapatkan di kota besar, sehingga akan menjadi pengalaman menarik dan berkesan yang bisa diingat ketika pulang.

Sumber: kkp.go.idtravel.tribunnews.com, dan travel.kompas.com 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com