Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Peserta Lomba Napak Tilas Terjebak di Hutan Gunung Siotapina Buton

Kompas.com - 27/05/2022, 20:34 WIB
Defriatno Neke,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BUTON, KOMPAS.com- Puluhan peserta lomba napak tilas perjalanan pahlawan nasional Sultan Buton Himayatuddin atau Oputa Yi Koo di Gunung Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), dievakuasi tim penyelamat. 

Penyelamatan ini dilakukan setelah puluhan peserta sempat terjebak beberapa jam dalam hutan yang gelap dalam kondisi kehausan dan kelaparan. 

“Masalahnya sudah jam setengah Sembilan (malam) banyak peserta yang belum turun dan masahalah di sini tak ada panitia yang bertanggung jawab, tidak ada panitia di tempat,” kata seorang peserta lomba napak tilas, Putra, Kamis (27/5/2022). 

Baca juga: SK Mendagri Ditolak di Buton Selatan, Pj yang Ditunjuk Dinilai Bagian Dinasti Bupati Sebelumnya

Sebelumnya sekitar 50 peserta napak tilas terjebak di dalam Hutan Siotapina dalam kondisi kehausan dan kelaparan. 

Mereka kehilangan arah karena kondisi sudah gelap. Sementara panitia penyelenggara lomba sudah tidak berada di lokasi. 

Sebagian peserta yang lain kemudian meminta pertolongan untuk dievakuasi dengan mengadang langsung rombongan Bupati Buton La Bakry yang melintas di Desa Wasuamba, Kecamatan Lasalimu. 

Sempat terjadi ketegangan saat peserta mencari keberadaan panita penyelenggara lomba napak tilas yang diduga melarikan diri saat kejadian. 

“Ini karena minimnya penjemputan peserta dan situasi sudah jauh malam, panitia tidak ada di tempat, bagaimana caranya mereka tahu masih ada peserta ketinggalan di atas,” ujar Putra.  

“Takutnya kita, peserta tidak tahu medannya bagaimana karena kita tidak ada pembekalan tentang medan di atas. Panitia sudah dihubungi hanya tidak tahu ada di mana,” ucapnya. 

Baca juga: Ikuti Google Maps, Pemudik Asal Bandung Malah Tersesat di Hutan Karawang, Ini Ceritanya

Sementara itu, Bupati Buton La Bakri segera memerintahkan jajarannya dan berkoordinasi dengan anggota TNI Polri untuk mengevakuasi puluhan peserta napak tilas yang terjebak di dalam Hutan Siotapina. 

Tak  berapa lama, tim gabungan TNI Polri bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat berhasil menemukan para peserta yang terjebak dengan kondisi memprihatinkan. 

Sementara itu, Ketua Panitia Halo Sultra HUT Provinsi Sultra, Asrun Lio kepada sejumlah media membantah panitia tidak ada di lokasi kejadian. 

“Tidak betul ya, Saya sendiri bersama Pak Bupati Buton memantau langsung di lapangan,” kata Asrun. 

Menurutnya, panitia selalu berada di lokasi dan panitia juga melakukan evakuasi beberapa peserta karena medan yang sulit dengan tingkat keterampilan dan fisik peserta yang berbeda. 

“Panitia (EO) selalu berada di lokasi. Perlu diketahui Pemerintah Kabupaten Buton itu juga adalah Panitia,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Mantan Atlet Kejurnas Downhill Tersesat di Hutan Gunung Mendelem gara-gara Ikuti Google Maps

Untuk makanan peserta telah tersedia di hari pertama dan kedua di Kantor Camat Siotapina.

Namun, karena peserta tidak bisa mencapai kantor camat maka makanan di antar ke Desa Matanauwe tempat pemberhentian peserta.

“Yang tidak makan berarti mereka yang tidak singgah makan, tapi pada malam hari semua peserta yang tiba di Wasuamba semua makan malam,” ucap Asrun.

Lomba napak tilas perjalanan Sultan Buton Himayatudin yang bergelar Oputa Yi Koo digelar pemerintah provinsi dalam rangka HUT Sulawesi Tenggara ke 58. 

Lomba tersebut diikut sebanyak 760 peserta, lomba napak tilas ini untuk mengenang perjalanan Sultan Himayatuddin dalam melawan penjajahan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com