Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Kemunculan Harimau di Banjarnegara, Ini Penjelasan BKSDA

Kompas.com - 27/05/2022, 20:30 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) turun tangan terkait kabar kemunculan kawanan harimau di Banjarnegara. Kabar tersebut menjadi perbincangan warga lokal dan beredar luas melalui media sosial (medsos) sejak beberapa waktu lalu. 

Kepala BKSDA Jateng Darmanto mengatakan, telah menurunkan tim ke Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, untuk mengecek kebenaran kabar tersebut sejak Senin (23/5/2022).

"Tim BKSDA bersama perangkat desa, polisi, dan TNI menemui orang yang mengaku melihat langsung satwa diduga harimau," kata Darmanto melalui keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Diduga Jual Kulit Harimau, Mantan Bupati Bener Meriah Ditangkap

Orang pertama mengaku melihat kawanan harimau dua kali saat mencari rumput, yaitu Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB dan Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Orang tersebut mengaku melihat empat ekor satwa, satu indukan dan tiga ekor anakan, di bawah tegakkan rumpun bambu di area persawahan.

Sedangkan, orang kedua mengaku sekilas melihat satwa diduga harimau di pinggir jalan saat melintas menggunakan sepeda motor di perkebunan pisang, Sabtu (21/5/2022) malam.

Darmanto mengatakan, tim juga memeriksa lokasi perjumpaan tersebut dan menelusuri lokasi di sekitarnya.

"Tidak jauh dari lokasi, tepatnya di pematang sawah tim menemukan beberapa satwa yang identik dengan jenis satwa karnivora. Jejak yang ditemukan berukuran 5-7 sentimeter dan 4 sentimeter," jelas Darmanto.

Lokasi tersebut, kata Darmanto, berupa lahan perkebunan masyarakat. Kawasan hutan terdekat hutan produksi terbatas dengan jarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.

Dari hasil identifikasi itu, kata Darmanto, jejak tapak kaki yang ditemukan tidak sama dengan  keluarga kucing, seperti harimau maupun macan tutul. Pada tapak jejak kaki tersebut terlihat adanya rekam jejak kuku.

"Untuk jenis harimau, macan, dan kucing maka jejak tapak kaki yang ditinggalkan tidak memunculkan bentuk kuku. (Ini) karena saat berjalan kuku masuk dalam kantong kuku," jelas Darmanto.

Sedangkan satwa karnivora lainnya seperti anjing, hutan kuku tidak dapat tersimpan. Dengan begitu akan terlihat rekam jejak kukunya.

Namun untuk memastikan jenis satwa yang dilihat warga itu, BKSDA, akan memasang camera trap atau kamera jebakan di beberapa lokasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Regional
Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Regional
Mobil Boks 'Roti Dany' Masuk Jurang di Papua Barat Daya, 1 Orang Tewas

Mobil Boks "Roti Dany" Masuk Jurang di Papua Barat Daya, 1 Orang Tewas

Regional
Jual Pacar Di bawah Umur Melalui MiChat, 3 Pemuda Diringkus Polisi di Hotel

Jual Pacar Di bawah Umur Melalui MiChat, 3 Pemuda Diringkus Polisi di Hotel

Regional
Alasan Ibu Buang Bayinya di Trotoar Palembang, Mengaku Sengaja Tinggalkan dan Diduga Depresi

Alasan Ibu Buang Bayinya di Trotoar Palembang, Mengaku Sengaja Tinggalkan dan Diduga Depresi

Regional
Kuota Haji Sumsel Ditambah 296 Orang, Prioritas yang Sudah Lunas Bipih

Kuota Haji Sumsel Ditambah 296 Orang, Prioritas yang Sudah Lunas Bipih

Regional
Ditumpangi 20 Siswa SMA, Truk Barang di Jambi Terguling, 2 Tewas

Ditumpangi 20 Siswa SMA, Truk Barang di Jambi Terguling, 2 Tewas

Regional
29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa Jalani Pemeriksaan Psikologis

29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa Jalani Pemeriksaan Psikologis

Regional
Ibu di Palembang yang Tinggalkan Bayi di Trotoar Diduga Alami Depresi

Ibu di Palembang yang Tinggalkan Bayi di Trotoar Diduga Alami Depresi

Regional
Ditangkap, 3 Pelaku Pembunuhan Siswa SMA di Palembang Sering Tantang Tawuran Lewat Medsos

Ditangkap, 3 Pelaku Pembunuhan Siswa SMA di Palembang Sering Tantang Tawuran Lewat Medsos

Regional
Kesaksian Warga Soal Gelagat Penghuni Rumah Produksi Pil Ekstasi di Semarang

Kesaksian Warga Soal Gelagat Penghuni Rumah Produksi Pil Ekstasi di Semarang

Regional
Pada Detik-detik Waisak 2567 BE-2023, Wisatawan Tidak Boleh Naik ke  Candi Borobudur

Pada Detik-detik Waisak 2567 BE-2023, Wisatawan Tidak Boleh Naik ke Candi Borobudur

Regional
4 Orang Hilang Tenggelam Saat Berusaha Tolong Bocah Terseret Arus di Lombok Timur

4 Orang Hilang Tenggelam Saat Berusaha Tolong Bocah Terseret Arus di Lombok Timur

Regional
Khidmat Prosesi Penyemayaman Api Dharma Waisak 2567 BE di Candi Mendut

Khidmat Prosesi Penyemayaman Api Dharma Waisak 2567 BE di Candi Mendut

Regional
Terkena PHK, Puluhan Karyawan Perusahaan Batu Bara PT DTR Tuntut Hak Pesangon Sampai Uang Lembur

Terkena PHK, Puluhan Karyawan Perusahaan Batu Bara PT DTR Tuntut Hak Pesangon Sampai Uang Lembur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com