Sementara itu Benny membantah melakukan kekerasan kepada karyawan. Ia bercerita datang ke restoran bersama istri, anak dan saudaranya.
Oleh karyawan, ia kemudian diarahkan duduk ke ruang VIP yang ber-AC dan ia pun memilih meja duduk.
"Kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduk sudah di-booked atau reservasi. Kami langsung duduk dan pesan makan," tutur BKH saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.
"Setelah 15 menit duduk menunggu, kami pesan ikan gurame, ayam bakar, dan juga minuman yang ditawarkan. Petugas restoran mencatat apa yang kami pesan dan diberitahu kepada kami harus menunggu dan akan segera dilayani," tambah BKH.
Baca juga: Kapal Wisata Tujuan Labuan Bajo Kandas di Pulau Medang, Ini Kondisi Penumpang
Namun menurut Benny, tiba-tiba ia diminta meningalkan mejanya karena ruangan tersebut sudah direservasi dan harus dikosongkan.
"Saya tanya mengapa kami disuruh keluar? Apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-Ac. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," beber dia.
Ia kemudian keluar untuk mencari manajer restoran untuk meminta alasan mengapa ia diperlakukan tidak baik.
"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," ucap dia.
Baca juga: Limbah Restoran di Labuan Bajo Dibuang Sembarangan, Cederai Konsep Pariwisata Berkelanjutan
"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," ungkap dia.
Benny sempat menanyakan karyawan siapa yang menyuruh mengeluarkan Benny keluar dari ruangan. Namun karena tak ada yang menjawab, Benny mengaku mendorong muka karyawan.
Ia juga mmeperingatkan agar karyawan memperlakukan pengunjung dengan sopan.
Benny mengatakan setelah kejadian tersebut, pihak restoran sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun ia mendapat informasi jika dilaporkan manajer Mai Cenggo ke polisi atas tuduhan kekerasan.
Dia disebut telah menampar karyawan restoran sebanyak tiga kali.
"Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankan pihak manajer Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" katanya.
Atas dasar itu, Benny pun melapor balik ke polisi.
Baca juga: 5 Tempat Makan di Labuan Bajo yang Dekat Tempat Wisata
"Pihak kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat pada publik," kata dia.
Sementara itu Kasi Humas Polres Manggarai Barat Iptu Eka DY membenarkan telah menerima laporan.
Pihak kepolisian telah memeriksa korban termasuk meminta pihak puskesmas untuk melalukan pemeriksaan medis kepada Ricardo.
“Hasil dari tindak lanjut tersebut, rekan-rekan dari Reskrim melakukan pemeriksaan awal terhadap
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Nansianus Taris | Editor : Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.