Asisten Profesor Teknik Kimia dan Lingkungan University of Nottingham Bagus Muljadi mengatakan, pihaknya ingin membantu perusahaan-perusahaan menengah kecil berbasis teknologi agar dapat menjadi rantai pasok untuk kendaraan listrik.
Baca juga: Berdayakan Perempuan, PPLIPI Jabar Gelar Pelatihan Bisnis Berintegrasi
“Hal ini tentunya dengan berkolaborasi dengan universitas yang ada di Indonesia,” katanya yang juga menjabat sebagai Koordinator UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences itu.
Adapun riset yang akan dilakukan mencakup pengembangan model usaha stasiun pengisian kendaraan listrik dan implementasinya, serta pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Barat.
Untuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) direncanakan dilakukan dalam waktu dekat.
Selain di sektor energi, Kang Emil juga menjajaki kerja sama di bidang ekraf. Ia bertemu dengan Penasihat Ekonomi Kreatif di London John Newbigin.
“Ekraf belum ada organisasi secara internasional yang bisa mewadahi berbagai potensi, membangun jaringan, serta mengembangkannya secara maksimal," katanya.
Kang Emil menilai, wadah yang kerap digelar biasanya konferensi tahunan dan bersifat rutin. Menurutnya, kegiatan yang digelar dalam skala global jarang digelar.
Baca juga: Di Italia, Ridwan Kamil Singgung Pemanasan Global hingga Kondisi Pascapandemi
“Kita ada rencana berkoalisi, tapi bukan koalisi politik, melainkan berkoalisi untuk membuat ekonomi kreatif agar mempunyai impact yang lebih besar,” terangnya.
Pada Oktober 2022 direncanakan digelar deklarasi di Bali pendirian organisasi koalisi ekonomi kreatif dunia.
"Saya berharap, kita dapat bekerja sama menciptakan sebuah organisasi baru yang mempunyai dampak lebih global bagi ekonomi kreatif di seluruh pelosok negeri, khususnya di Indonesia dan Inggris," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.