Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjang Banjir sejak Subuh demi Ikut OSN, Pelajar di Perbatasan RI-Malaysia: Adakah Makanan Bu?

Kompas.com - 27/05/2022, 16:01 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) bukan halangan bagi puluhan pelajar menuju ke sekolah. 

Para siswa SMAN I Sembakung itu berangkat dengan hanya mengenakan celana pendek dan berenang menuju jalur utama perahu. Kondisi ini tidak pernah membuat mereka mengeluh.

Beberapa dari mereka bahkan harus berangkat pagi buta. Kemudian sampai di sekolah pukul 04.00 Wita demi bisa mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).

‘’Kami punya 24 pelajar yang ikut OSN. Beberapa dari pelajar kami, berangkat dengan berenang ke jalur kapal. Kami pihak sekolah mendayung kapal menjemput mereka,’’ujar Kepala Sekolah SMAN I Sembakung, Rohani, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Kisah Tamuddin, Pembudidaya Rumput Laut Pertama di Nunukan yang Sempat Dituding Gila

Sebenarnya, sejak banjir melanda Sembakung 20 Mei 2022, sekolah sudah meliburkan para siswanya. Namun, adanya OSN tanggal 24 hingga 25 Mei 2022, tentu tidak bisa diabaikan.

Sekolah pun berupaya dengan segala daya agar peserta bisa ikut untuk membuktikan kemampuan mereka di kancah nasional. Sekolah selalu menekankan semangat belajar dan persaingan sehat.

Keterbatasan sarana yang ada di perbatasan Republik Indonesia (RI) – Malaysia ini justru harus dijadikan sarana pembuktian bahwa, anak-anak di tapal batas memiliki mutu dan kompetensi yang bisa diadu dengan pelajar di kota kota besar.

"Dari 24 pelajar peserta OSN, 2 pelajar kami untuk bidang ekonomi dan kimia tidak bisa ikut. Keduanya tinggal di daerah cukup jauh dari sekolah, sementara arus sungai cukup deras dan tantangannya jiram. Itu berbahaya sekali,’’ kata Rohani.

Terharu dengan perjuangan peserta OSN

Rohani mengaku perjuangan peserta OSN di SMAN 1 Sembakung membuatnya terharu. Mereka rela berenang bertelanjang dada demi menuju kapal jemputan di jalur utama.

‘’Itu tas berisi seragam sekolah dibungkus plastik, diletakkan di kepala mereka dan diikat sedemikian rupa. Hp dibungkus dengan plastik es. Lalu berenang sama-sama dari rumah menuju perahu jemputan dari sekolah,’’ tutur Rohani.

Tak hanya itu, sejumlah pelajar yang rumahnya ada di Desa Tagul bahkan minta diantar bapaknya sejak pukul 04.00 Wita.

"Begitu saya sampai sekolah, sedihnya itu mereka bertanya, adakah makanan bu? Kami belum makan sejak pukul empat Subuh. Akhirnya kita alokasikan anggaran sekolah untuk pembelian konsumsi,’’ lanjutnya.

Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah ini, peruntukannya terbilang tidak biasa. Rohani mengatakan, sekolah harus mengeluarkan sekitar Rp 500.000 untuk sewa perahu dayung demi menjemput peserta OSN.

Sekolah juga menganggarkan pembelian bensin sebanyak 20 liter untuk genset karena listrik lumpuh akibat banjir.

‘’Kita ini sedih dan senang bersamaan. Genset saja kadang sedih kalau dimaksimalkan pemakaiannya, suaranya sampai menggerung-gerung. Kita melihat bagaimana perjuangan pelajar kita untuk ikut OSN. Itu jadi penyemangat dan juga evaluasi kinerja para guru di pelosok ini,’’kata Rohani lagi.

Berharap bisa UN dengan sistem manual

Kondisi banjir ini mengakibatkan sembilan ruang belajar di SMAN 1 Sembakung terendam. Banjir yang selalu datang tiba-tiba menyebabkan kerusakan pada sarana prasarana sekolah.

Dari 40 unit komputer milik sekolah, tiga diantaranya rusak.

‘’Tapi kerusakan bukan karena dia terendam banjir. Tapi lebih karena sering dipindahkan sana sini ke tempat aman supaya tidak terkena banjir,’’ katanya.

Beruntung, sekolah ini memiliki gedung bantuan Povinsi Kaltara dengan tiga ruang belajar, yang dibangun dengan struktur panggung. Di gedung inilah, OSN dilakukan.

Hanya saja, kondisi Sembakung yang selalu kebanjiran dalam waktu lama akan menjadi kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN),. Seperti diketahui UN akan dilakukan pada 6 Juni 2022 mendatang.

Apalagi banjir mengakibatkan listrik terputus dan jaringan internet tidak stabil sehingga membuat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tak bisa dilakukan.

‘’Kita sampaikan kondisi ini ke Provinsi. Kami berharap jika masih banjir karena cuaca tidak menentu terus terjadi, kalau bisa UN kita lakukan dengan sistem manual atau paper baset test (PBT),’’ harapnya.

Meski ada solusi lain dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, tapi keamanan dan kerahasiaan soal ujian tidak bisa terjamin.

‘’Sekedar usulan saja, semoga saja banjir tidak lagi datang dan segera surut,’’ kata Rohani.

Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Nunukan ini terjadi sejak 20 Mei 2022. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi serta faktor kiriman dari Malaysia.

Data sementara yang dicatat BPBD Nunukan, di Kecamatan Sembakung, terdapat tujuh desa yang terendam banjir, dengan 314 rumah, 360 KK dan 1200 jiwa.

Di Kecamatan Sembakung Atulai, tercatat ada 10 desa terendam dengan 317 rumah, 326 KK dan 1.212 jiwa yang terdampak.

Pemkab Nunukan sudah menetapkan status darurat bencana dan mengalokasikan bantuan bagi para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Regional
Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Regional
Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Regional
Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Regional
Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Regional
Dampak Erupsi Gunung Marapi, 40 Penerbangan di BIM Tertunda

Dampak Erupsi Gunung Marapi, 40 Penerbangan di BIM Tertunda

Regional
Kunjungan Jokowi dan Prabowo di Banyumas Disoal dalam Gugatan di MK

Kunjungan Jokowi dan Prabowo di Banyumas Disoal dalam Gugatan di MK

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Mulai Diaspal, Target Selesai 31 Maret 2024

Jalan Pantura Demak-Kudus Mulai Diaspal, Target Selesai 31 Maret 2024

Regional
Sambut Pemudik, Perbaikan 8 Ruas Jalan Protokol di Kota Tegal Dikebut

Sambut Pemudik, Perbaikan 8 Ruas Jalan Protokol di Kota Tegal Dikebut

Regional
Raih Penghargaan dari KPK, Pj Gubernur Sumut Komitmen Tingkatkan Pencapaian Nilai MCP 100 Persen

Raih Penghargaan dari KPK, Pj Gubernur Sumut Komitmen Tingkatkan Pencapaian Nilai MCP 100 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com