AMBON, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, mengerahkan tim ke sejumlah kecamatan untuk memantau kerusakan pasca-gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah tersebut.
Sejauh ini, BPBD setempat belum menerima adanya laporan kerusakan rumah warga akibat gempa tersebut.
"Ini saya dengan kepala BPBD Maluku Barat Daya baru saja mendarat dengan pesawat. Kita belum dapat laporan, saat ini tim BPBD masih memantau di sejumlah kecamatan," kata Kepala BPBD Maluku, Henry Farfar kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami
Dia mengakui, guncangan gempa itu sangat kuat dirasakan oleh warga di wilayah itu. Kuatnya getaran gempa juga membuat sebagian warga panik dan berhamburan menuju area terbuka.
"Ya, mereka ada panik dan kepanikan saat gempa itu suatu hal yang sangat alamiah," ujarnya.
Meski skala gempa tersebut terhitung besar dan sangat kuat dirasakan getarannya, namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga: Gempa M 6,5 di Maluku Barat Daya Terasa hingga Alor dan Kupang
Henry pun meminta warga di wilayah itu agar tetap tenang dan tidak terpancing isu menyesatkan karena gempa tersebut tidak berpotensi tsunami sebagaimana hasil monitoring dari BMKG.
"Intinya warga harus tetap tenang karena berdasarkan update dari BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," jelasnya.