Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Hujan Lebat, 7 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kena Imbas

Kompas.com - 26/05/2022, 19:51 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 7 penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, terkena imbas hujan lebat yang menguyur pulau tersebut, Kamis (26/6/2022) sekitar pukul 14.00-18.00 Wita.

Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira mengatakan, akibat cuaca buruk tersebut beberapa penerbangan dialihkan ke bandara lain.

"Ada 7 penerbangan terdampak akibat hujan deras hari ini. Beberapa penerbangan dialihkan ke bandara terdekat," ujar Taufan saat dihubungi Kamis.

Baca juga: Hujan Sejak Pagi, Banjir di Probolinggo Lumpuhkan Jalur Pantura

Taufan menjelaskan, penerbangan yang dialihkan yakni pesawat Lion Air JT-22 dan AirAsia QZ-751. Dua pesawat tersebut mendarat di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sedangkan pesawat Lion Air JT-12 dan JT-925 dialihkan mendarat ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

"Pesawat Citilink QG return to apron atau tidak jadi terbang. Otomatis delay," katanya.

Selanjutnya, penerbangan pesawat AirAsia QZ-629 rute Surabaya-Denpasar dan pesawat Lion Air JT-31 rute Denpasar-Cengkareng tertunda selama hampir 80-120 menit.

Taufan menjelaskan, setelah hujan mereda, operasional penerbangan telah berjalan normal.

"Saya belum tahu update terbaru namun penerbangan yang delay sudah bisa terbang," ucap dia.

Baca juga: Sosok Rio Waida, Peselancar Asal Bali yang Cetak Sejarah di Sydney Surf Pro 2022 di Australia

Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana mengatakan, hujan lebat yang secara tiba-tiba menguyur Bali disebabkan musim peralihan atau pancaroba.

"Untuk hujan masih berpotensi terjadi hingga 3 hari ke depan mencakup sebagian besar wilayah Bali," ungkap dia.

Untuk itu, Dedy mengimbau warga di Bali waspada potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan petir.

"Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com