Sudamar menghitung, sudah empat kali sekolahnya diterjang material tanah terkait longsor.
Peristiwa pertama terjadi 31 Maret 2022. Saat itu longsoran dan pepohonan tanaman keras menghantam dinding dan atap bangunan gedung ruang kelas IX.
Arus banjir lumpur menerjang segala benda yang ada di depannya, menerobos ruang kelas, serambi, dan menimbun halaman sekolah.
Banjir lumpur kembali terjadi sepekan setelah Lebaran, awal Mei lalu. Lumpur menggenangi serambi dan jalan masuk sekolah.
Kejadian berulang pada 19 Mei 2022, dimana lumpur sampai menggenangi depan sekolah dan serambi.
“Kali ini adalah yang keempat. Semuanya terjadi disertai hujan,” kata Sudamar.
Baca juga: Banjir Rob di Tuban Rusak Fasilitas Olahraga, Atlet Tak Bisa Latihan
Sudamar mengatakan, peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sekolah yang berdiri tahun 1996 ini dibangun di atas kalen (anak sungai) yang alurnya dibikinkan gorong-gorong bermuara ke Sungai Kedung Kamal.
Hingga Maret 2022, baru terjadi banjir. Ia khawatir peristiwa ini masih bisa berlangsung ke depan.
Pasalnya, longsor berasal dari bukit di atas sekolahnya. Setiap kali hujan, longsor maupun material tanah yang terkait dengannya masih akan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.