Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltim Sebut Ada Perusahaan Batu Bara Tidak Laporkan Dana CSR

Kompas.com - 26/05/2022, 07:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, menyebutkan banyak perusahaan di Kaltim tak mengumumkan ataupun melaporkan peruntukan dana corporate social responsibility (CSR).

Padahal, menurut dia, pengelolaan dana CSR harusnya dilakukan secara transparan dan dilaporkan ke pemerintah daerah.

"Ada perusahaan yang sudah menjalankan CSR tetapi tidak diumumkan dan tidak dilaporkan," kata Isran saat dialog penyaluran dana CSR Kaltim menghadapi ibu kota negara (IKN), Senin (23/5/2022).

Baca juga: Ini Penjelasan UGM tentang Tudingan Mendapatkan Dana CSR dari PT Bayan Resource

"Ada juga yang melaporkan, tapi sedikit saja yang dilaporkan, ada," tambah dia.

Hal lain, Isran juga mengungkapkan besaran CSR perusahaan besar di Kaltim ada yang tak sebanding dengan nilai keuntungan yang didapat.

Koalisi Pemuda Ibu Kota Nusantara (KOPI-KN) meminta Pemrov dan DPRD Kaltim memanggil semua perusahaan SDA, terutama pertambangan perihal komitmen dalam besaran CSR, penggunaan CSR dan pelaporan CSR.

"DPRD Kaltim agar jangan ragu membentuk pansus (panitia khusus) CSR. Tata Kelola dan peruntukan CSR di Kaltim jadi persoalan sudah lama dan perlu solusi," ungkap Koordinator Koalisi Pemuda Ibu Kota Nusantara (KOPI-KN), Viko Januardhy saat dihubungi di Samarinda, Rabu (25/5/2022).

Viko meminta CSR tersebut sebaiknya dipakai untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) Kaltim agar survive menghadapi persaingan saat pemindahan ibu kota negara (IKN) nanti.

Untuk memulainya, dia menyarankan agar regulasi peruntukan CSR sebaiknya direvisi menyesuaikan kondisi Kaltim saat ini sebagai daerah penyangga IKN.

Baca juga: Diduga Ada Aliran Dana CSR ke Luar Kalimantan Rp 200 Miliar, Kantor PT Bayan Resource Didemo Massa

"Kami berharap sebelum IKN terwujud di Kaltim 2024, ada legacy dari DPRD dan Pemrov Kaltim terkait regulasi kebijakan CSR. Perlu revisi Perda Kaltim soal tanggungjawab sosial perusahaan menyesuaikan kebutuhan masyarakat sekarang dan IKN," terang dia.

Sebab, Kaltim harus melakukan akselerasi pembangunan masyarakatnya untuk menghadapi persaingan ketika IKN pindah dan komponen CSR merupakan salah satu yang bisa dimanfaatkan dengan pengelolaan tepat guna.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi juga menyoal salah satu perusahaan batu bara yang beroperasi di Kaltim, namun menyalurkan dana CSR ratusan miliar ke sejumlah perguruan tinggi di Jawa.

Baca juga: Realisasi Anggaran CSR PT Timah Naik 8 Persen dari Target Awal, Ini 3 Provinsi Penerimanya

Menurut Hadi, hal tersebut tentu melukai hati masyarakat Kaltim. Sebab jutaan ton batu bara dikeruk di Kaltim, namun asas manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar belum memadai.

"Ini bukan iri. Tapi kalau di sana diberi, di sini juga diberi, harusnya begitu," kata Hadi.

Pernyataan Hadi memantik reaksi publik hingga ramai diperbincangkan beberapa pekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com