Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Jokowi dan Ketua MK Menikah, Sejumlah Hotel di Kota Solo Penuh

Kompas.com - 25/05/2022, 17:25 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pernikahan adik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, bakal didatangi 800 tamu undangan. Sejumlah hotel di Kota Solo, Jawa Tengah telah penuh dipesan.

Seperti yang terjadi di Hotel Alila, Kota Solo, dari 255 kamar, sudah ada 200 yang direservasi tamu undangan. Pihak Hotel Alila meyakini pada hari H, okupansi hotel bisa mencapai 100 persen.

”Kami memang menerima tamu-tamu VVIP yang menjadi undangan pernikahan adik presiden. Kami prediksi jumlah tamu akan bertambah pada hari H,” kata Public Relations and Event Marketing Manager Hotel Alila, Solo Tesa Pujiastuti, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Ini Bocoran Baju Pernikahan Adik Presiden Jokowi dengan Ketua MK

Hotel lainnya, seperti Solia Zigna Hotel, juga telah dipesan para tamu undangan. Meskipun yang memesan bukanlah tamu VVIP.

"H-1 okupansi kami masih 40 persen. Tapi untuk hari H tanggal 26 Mei, okupansi kami sudah naik menjadi 90 persen. Sebagian besar memang tamu dari pemerintahan,” kata Director of Sales Manager (DoSM) Hotel Solia Zigna, Lisa Halim.

Sementara itu Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Sistho A Shresto menilai, momen pesta pernikahan keluarga Presiden Jokowi ini menjadi peningkatan okupansi yang tinggi. Bahkan pada hari H pemesanan hotel sudah penuh.

"Beberapa tamu dari kalangan pejabat sudah mulai masuk. Meskipun kami tidak bisa menyampaikan siapa saja yang hadir. Namun indikasinya ada peningkatan okupansi di periode pernikahan ini,” katanya.

Baca juga: Serba-serbi Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK, Dekorasi Miracle Wedding, Baju Pengantin, hingga 2 Bahasa Saat Ijab

Lonjakan ini bukan hanya yang berbintang empat saja, namun hampir di seluruh hotel di Kota Solo. Pasalnya tamu undangan yang hadir tidak hanya dari pejabat saja. Namun juga ada pendamping-pendamping yang harus melekat dengan pejabat yang bersangkutan.

”Biasanya mereka punya driver atau ajudan yang melekat. Tentunya butuh hotel bintang di bawahnya. Biasanya digunakan untuk ajudan atau driver dan asisten. Jadi saya rasa kenaikannya merata,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kronologi Terungkapnya Tukang Parkir Cabuli 40 Anak di Bengkalis

Kronologi Terungkapnya Tukang Parkir Cabuli 40 Anak di Bengkalis

Regional
Siswi SMA di NTT Lapor Polisi karena Dua Kali Dicabuli Ayah Tirinya

Siswi SMA di NTT Lapor Polisi karena Dua Kali Dicabuli Ayah Tirinya

Regional
Alasan Jaksa di Lampung Ajukan Banding Kasus Korupsi meski Vonis Hakim Lebih Berat dari Tuntutan

Alasan Jaksa di Lampung Ajukan Banding Kasus Korupsi meski Vonis Hakim Lebih Berat dari Tuntutan

Regional
7 Fakta Murid Bacok Guru di Demak, Pelaku Mengaku sebagai Tulang Punggung Keluarga

7 Fakta Murid Bacok Guru di Demak, Pelaku Mengaku sebagai Tulang Punggung Keluarga

Regional
Pemkab Seluma Gelar Simposium Huruf Ulu, Bupati Erwin: Mari Kita Lestarikan Bersama-sama

Pemkab Seluma Gelar Simposium Huruf Ulu, Bupati Erwin: Mari Kita Lestarikan Bersama-sama

Regional
Cerita Kuli Bangunan di Rumah Penemuan Kerangka Manusia di Balikpapan

Cerita Kuli Bangunan di Rumah Penemuan Kerangka Manusia di Balikpapan

Regional
Penyelundup 5.000 Ekor Burung dari Hutan Jambi dan Riau Ditangkap di Tol Lampung

Penyelundup 5.000 Ekor Burung dari Hutan Jambi dan Riau Ditangkap di Tol Lampung

Regional
Kronologi Siswa SD di Ende Meninggal Usai Makan Daging Anjing

Kronologi Siswa SD di Ende Meninggal Usai Makan Daging Anjing

Regional
Promosikan Judi 'Online' di Akun Instagram, 3 'Influencer' Asal Banten Ditangkap

Promosikan Judi "Online" di Akun Instagram, 3 "Influencer" Asal Banten Ditangkap

Regional
Cerita Titin dan Bayinya 'Tertahan' di Rumah Sakit karena Tak Mampu Bayar Persalinan Rp 15 Juta

Cerita Titin dan Bayinya "Tertahan" di Rumah Sakit karena Tak Mampu Bayar Persalinan Rp 15 Juta

Regional
Guru Ngaji di Blora Dibekuk Polisi, Diduga Cabuli Santrinya Sesama Jenis

Guru Ngaji di Blora Dibekuk Polisi, Diduga Cabuli Santrinya Sesama Jenis

Regional
Kapolri Tunjuk Brigjen Pol Awi Setiyono Jadi Wakapolda NTT

Kapolri Tunjuk Brigjen Pol Awi Setiyono Jadi Wakapolda NTT

Regional
Bakar Lahan untuk Tanam Cabai, Pria di Tapin Ditangkap

Bakar Lahan untuk Tanam Cabai, Pria di Tapin Ditangkap

Regional
Sederet Kejanggalan Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Alasan Kelalaian Tak Masuk Nalar

Sederet Kejanggalan Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Alasan Kelalaian Tak Masuk Nalar

Regional
Wartawan di Maluku Tenggara Dianiaya, Diduga Terkait Pemberitaan

Wartawan di Maluku Tenggara Dianiaya, Diduga Terkait Pemberitaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com