Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Sering Upload Status di Medsos, Kalapas Nunukan Bangun Wartelsuspas

Kompas.com - 25/05/2022, 16:28 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com– Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nunukan, Kalimantan Utara, membangun Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas) di sebelah blok narapidana.

Kalapas Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan, Wartelsuspas didirikan untuk antisipasi kepemilikan ponsel oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP).

"Kita tidak membantah ada WBP yang masih menggunakan HP mengupload status di Medsos. Itu menjadi evaluasi kinerja kami, karena bohong kalau saya katakan Lapas bersih dari HP. Untuk itulah kita antisipasi dengan dibangunnya Wartelsuspas," ujarnya, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Napi di Tanjungpinang Kendalikan Peredaran Narkoba dari Dalam Lapas Pakai Ponsel Pribadi

Wartelsuspas merupakan layanan komunikasi layaknya ponsel.

Para WBP bisa antre secara tertib untuk menggunakan delapan unit tab, yang sementara ini ditempatkan tidak jauh dari blok.

Wayan menjelaskan, Lapas Nunukan menggandeng pihak ketiga untuk penyediaan sarana Wartelsuspas, sehingga tentu pemakaiannya tidak gratis.

"Jadi ada pembayaran yang dipungut, tapi saya jamin biayanya jauh lebih murah ketimbang paket internet di HP Android. Tapi intinya, satu sisi kita lakukan pembasmian HP, kita juga sediakan solusi," jelasnya.

Pelayanan Wartelsuspas dibuka setiap hari sekitar pukul 08.00 – 14.00 Wita, kecuali Jumat dan Minggu yang hanya sampai pukul 11.00 Wita.

Baca juga: Napi di Tanjungpinang Kendalikan Peredaran Narkoba dari Lapas, Ibu Rumah Tangga Jadi Kaki Tangan

Dalam teknik dan mekanisme pemanfaatan fasilitas Wartelsuspas untuk berkomunikasi dengan keluarga, kerabat dan istri, warga binaan harus antre.

"Pelaksanaannya tetap dalam pengawasan, untuk menghindari gangguan keamanan dan ketertiban, pungli, serta peredaran jaringan penggelapan narkoba," katanya lagi.

Untuk mekanisme pembayaran Wartelsuspas, Lapas Nunukan masih merancang pembayaran secara sidik jari.

Para WBP harus mengisi saldo di koperasi Lapas maksimal Rp 300.000. Nantinya, para WBP cukup menekankan jari jempolnya untuk membayar online dan langsung terkoneksi dengan admin.

Baca juga: 2 Warga Binaan Jadi Tersangka Penyelundupan Sabu di Lapas Cilegon

Saldo merekapun langsung terpotong, sesuai durasi waktu menelepon atau video call.

"Sementara ini kita masih pakai kartu, kita masih merancang yang pembayaran dengan sidik jari. Karena kalau pake kartu masih rawan. Bisa saja kartu itu dicuri temannya dan lainnya," kata Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com