Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Diduga akibat Miras Ilegal Bertambah Jadi 5 Orang, Keluarga Geruduk Kantor DPRD Sorong

Kompas.com - 25/05/2022, 15:49 WIB
Maichel,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SORONG,KOMPAS.com- Ratusan orang menggeruduk Kantor DPRD Kota Sorong, Rabu (25/5/2022) sekitar pukul 11.30 WIT.

Mereka adalah keluarga para korban yang tewas diduga karena menenggak minuman keras (miras) oplosan ilegal.

Baca juga: 4 Orang Meninggal Diduga akibat Miras Ilegal, Keluarga Korban di Sorong Mengamuk

Massa datang dengan menggunakan tiga mobil truk dan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Polres Sorong Kota.

Mereka mendesak pihak DPRD dan Pemerintah Kota Sorong memfasilitasi pemulangan jenazah ke Sorong. Sedangkan saat ini para jenazah sedang berada di Jayapura.

"Intinya kami dari pihak keluarga berharap paling lambat besok sudah harus dipulangkan ke Sorong, itu permintaan kami," kata Frengky Rumere, salah satu perwakilan keluarga korban.

Baca juga: Kronologi Massa Rusak Penginapan Bos Miras Ilegal di Sorong, Berawal 4 Pekerja Tewas

Frengky menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat mengonsumsi miras oplosan ilegal bertambah menjadi lima orang.

Dua di antaranya masih kritis dan dalam perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Insentif Covid-19 Belum Dibayar, Sejumlah Nakes Demo di Kantor Wali Kota Sorong

Selain tuntutan pemulangan jenazah, pihak keluarga akan menuntut hukum adat terhadap pelaku HS.

HS adalah pengusaha yang membawa 13 orang ke Jayapura dan diduga dipekerjakan di tempat pengolahan miras.

"Kami dari pihak keluarga Papua akan memberlakukan hukum adat ketika jenazah tiba di Sorong akan dilakukan pertemuan keluarga untuk masalah ini diselesaikan secara adat," paparnya.

"Sehingga dari pihak pelaku ada kesepakatan dan kami akan meminta Pemerintah Kota Sorong dan kepolisian membantu memfasilitasi pertemuan adat menyelesaikan masalah," lanjut Frengky.

Baca juga: Satu Pelaku Penyerangan Polsek Inanwatan Sorong Selatan Ditangkap

Frengky menjelaskan, kasus ini bukan kejadian pertama. Dua minggu lalu seorang perempuan diduga juga karena menenggak miras ilegal.

"Sehingga bagi kami sudah ada perencanaan dari saudara HS karena jujur saja mereka ini tinggal di Sorong, dia undang, mereka bawa ke Jayapura untuk tujuan kerja, dia HS yang mengajak mereka kerja sampai disana kok jadi jenazah," tegasnya.

Aksi demo ratusan keluarga dan kerabat korban kemudian diterima salah satu anggota DPRD Kota Sorong Syafrudin Sabonama.

Pihak DPRD Kota Sorong berjanji akan menyampaikan aspirasi keluarga ke Pemerintah Kota Sorong untuk menindaklanjuti tuntutan permintaan keluarga terkait pemulangan jenazah korban yang masih berada di Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com