Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kendaraan Terendam Rob, Bengkel di Semarang Kebanjiran Order

Kompas.com - 25/05/2022, 12:03 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Usaha bengkel sepeda motor di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, kebanjiran order karena air rob.

Pemilik servis sepeda motor Hadi Jaya Motor, Mashadi, mengatakan dalam sehari sepeda motor yang diperbaiki di tempatnya bisa sampai ratusan.

Karena terlalu banyaknya sepeda motor yang datang untuk diperbaiki, Mashadi sampai menempelkan sebuah kertas di depan bengkel bertuliskan "Maaf untuk sementara waktu tidak menerima pasien baru sudah penuh tak ada tempat parkir".

"Makannya ini saya tulis di depan biar tidak ada yang datang lagi," kata Mashadi saat ditemui di bengkelnya, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Tak Hanya di Banjarmasin, Banjir Rob Juga Rendam 20 Desa di Banjar Kalsel

Dalam tiga hari ini, sepeda motor yang dia kerjakan adalah kendaraan milik karyawan garmen yang ada dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

"Sudah sekitar 150 kendaraan yang servis di sini," katanya.

Dia mengaku sudah kewalahan karena banyaknya warga yang ingin sepeda motornya diperbaiki.

Foto udara sejumlah kendaraan roda dua terendam banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Foto udara sejumlah kendaraan roda dua terendam banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut.

Sampai saat ini, sepeda motor yang antre untuk diperbaiki sudah sampai parkir di jalan raya.

Untuk perbaikan sepeda motor yang tenggelam air rob tersebut bisa memakan waktu cukup lama. Paling lama bisa sampai satu hari pengerjaan.

"Kebanyakan, kerusakan dialami sepeda motor pada kelistrikan," paparnya.

Baca juga: Cerita Banjir Rob di Kendal, Warga Lebaran Tanpa Alas Kaki dan Berharap Ada Solusi

Dia memperkirakan, pengerjaan sepeda motor yang terkena rob akan memakan waktu pengerjaan hingga satu minggu lebih.

"Bahkan dalam satu minggu itu saya perkirakan belum bisa normal lagi di tempat servis saya," imbuhnya.

Warga mulai mengambil sepeda motor yang tenggelam karena rob. Selasa (24/5/2022)KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Warga mulai mengambil sepeda motor yang tenggelam karena rob. Selasa (24/5/2022)
Sampai saat ini, dia sudah mengerjakan sekitar 50 sepeda motor. Selain itu, dia juga menambah jam operasional untuk menyelesaikan permasalahan motor yang rusak.

"Saya sudah pakai empat karyawan untuk membantu bengkel," paparnya.

Baca juga: Banjir Rob di RW 016 Tambakrejo Semarang Mulai Surut, Warga Sudah Kembali Beraktivitas

Untuk biaya perbaikan sepeda motor yang tenggelam karena rob mulai Rp 100.000 hingga Rp 300.000 tergantung dengan kerusakan.

"Rata-rata kita memperbaiki kelistrikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com