LAMPUNG, KOMPAS.com - Kabupaten Pesisir Barat diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,1 pada Rabu (25/5/2022) sekitar pukul 04.18 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sejumlah warga di Tanggamus dan Lampung Barat mengaku guncangan gempa sangat terasa tadi pagi.
Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Lombok, Terasa hingga Denpasar
Warga Kota Agung (Tanggamus) Suci Nita mengaku merasakan getaran gempa saat dia hendak mengambil air wudhu di kamar mandi.
"Tadi mau subuhan, pas jalan ke kamar mandi kok goyang, terasa banget," kata Nita saat dihubungi, Rabu pagi.
Begitu juga dengan Ali Silalahi, warga Kecamatan Suoh (Lampung Barat) yang terbangun dengan getaran gempa ketika dia tidur.
"Nggak lama gempanya, tapi ya kerasa banget goyang, saya langsung keluar," kata Ali.
Sejauh ini, kata Ali, belum ada informasi bangunan yang mengalami kerusakan berat di dekat tempat tinggalnya.
"Belum ada (info), Bang," kata Ali singkat.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya menjelaskan, gempa bumi tektonik itu terjadi di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Pesisir Barat Lampung.
Gempa ini berlokasi di laut pada jarak 63 kilometer (km) arah selatan Krui dengan kedalaman 57 km.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,76° LS ; 103,73° BT," kata Bambang dalam rilisnya, Rabu pagi.
Baca juga: Puluhan Pemuda di Lampung Buat Rusuh, Bawa Motor Acungkan Senjata demi Konten Instagram
Dari hasil analisis mekanisme sumber, Bambang mengatakan, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun geser (oblique normal fault).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Bambang.
Gempa ini dirasakan di Kota Liwa dengan skala intensitas II - III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kemudian di Kabupaten Pringsewu dan Tanggamus dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang.
Bambang menambahkan, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.