Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Progres Dua Proyek Raksasa Penyedia Air Baku untuk Ibu Kota Nusantara…

Kompas.com - 25/05/2022, 08:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com – Pembangunan infrastruktur pendukung bagi Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, terus berjalan.

Saat ini, pemerintah tengah mengebut dua proyek penyedia air baku bagi Ibu Kota Nusantara di masa depan, yakni Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku.

Tim Kompas.com berkesempatan mengunjungi dua proyek itu pada Senin (23/5/2022) lalu. Sejumlah informasi menarik pun kami dapatkan dari sana.

Baca juga: Pembangunan IKN Diperkirakan Serap 21 Juta Ton Semen

Bendungan Sepaku Semoi

Bendungan Sepaku Semoi yang mengambil aliran air dari Sungai Tengin itu, terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Nantinya, bendungan yang didesain setinggi 25 meter dan panjang 450 meter itu akan memiliki volume tampung sebesar 10 juta meter kubik.

Adapun, air baku yang dihasilkan dari bendungan tersebut mencapai 2.500 liter per detik. Alokasinya adalah 500 liter per detik untuk Kota Balikpapan dan 2.000 liter per detik untuk Ibu Kota Nusantara.

Jaringan distribusi air baku ke Balikpapan direncanakan memiliki panjang 46 kilometer. Sementara, jaringan ke IKN, khususnya kawasan inti pusat pemerintahan, memiliki panjang 17,1 kilometer.

Selain pemasok air baku, bendungan juga akan berfungsi sebagai pereduksi banjir sekaligus sebagai destinasi wisata.

Rencananya, proyek yang dimulai tahun 2020 itu akan rampung pada Desember 2023.

Baca juga: 2 Permukiman Tertua di Kawasan IKN Ini Nikmati Air dari Sungai dan Embung

Pengamatan di lapangan, beberapa konstruksi bendungan tampak sudah terbangun, yakni akses masuk ke bendungan, tembok pelimpah (spillway), dan pengelak. Sementara, area maindam tampak masih dilakukan penggalian dan penimbunan.

Tercatat, ada sekitar 160 pekerja yang menjalankan 12 eskavator, 20 dump truck, dan dua kendaraan perata jalan. Kebanyakan, alat berat aktif bekerja di area maindam.

HSE Inspector proyek Waduk Sepaku Semoi Andy Ridwan yang ditemui di lokasi mengungkapkan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pengerjaan bendungan.

“Ya paling ada beberapa area yang masih dilalui petani sawit, jadi agak menghambat alat berat bekerja. Makanya kami patroli setiap hari,” ujar Andy.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala. Sebab, proses pengerjaan harus dihentikan apabila hujan deras melanda.

Per Mei 2022 ini, progres pengerjaan bendungan telah mencapai 40 persen.

Baca juga: Progres Bendungan Sepaku Semoi 40 Persen, Bisa Sediakan Air 2.500 Liter Per Detik

Situasi proyek Intake Sungai Sepaku di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (23/5/2022). Proyek itu direncanakan sebagai salah satu pemasok air baku bagi Ibu Kota Nusantara.KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Situasi proyek Intake Sungai Sepaku di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (23/5/2022). Proyek itu direncanakan sebagai salah satu pemasok air baku bagi Ibu Kota Nusantara.

Intake Sungai Sepaku

Proyek Intake Sungai Sepaku terletak tidak terlalu jauh dari Bendungan Sepaku Semoi. Masih berada di desa yang sama, jarak keduanya kurang dari 10 kilometer saja.

Berbeda dengan Bendungan Sepaku Semoi yang memanfaatkan air pada Sungai Tengin, sumber air bagi Intake adalah Sungai Sepaku.

Proyek ini didesain memiliki total area sebesar 277 hektare dengan kapasitas 3.000 liter per detik. Rencananya, seluruh air baku yang dihasilkan akan didistribusikan ke IKN.

Direksi Lapangan Balai Wilayah Sungai IV Kalimantan Alesandro Sejo Luden mengungkapkan, proyek Intake Sungai Sepaku ini memiliki konstruksi yang cukup berbeda dibandingkan Bendungan Sepaku Semoi.

“Kalau Intake ini, kami meninggikan dasar sungai sehingga airnya mengalir ke rumah pompa setelah diendapkan dulu lumpurnya. Setelah dari rumah pompa, akan dialiri ke Instalasi Pengolahan Air (IPA),” ujar Luden di lokasi.

Melalui jaringan pipa sepanjang 8,4 kilometer, air baku pun akan didistribusikan ke IKN.

Baca juga: Proyek Intake Sepaku untuk IKN Dikebut, Sisa Pembebasan Lahan Diklaim Tak Jadi Soal

Luden mengungkapkan, air baku dari Intake Sepaku ini akan diberikan treatment khusus agar dapat langsung diminum dari keran.

Rencananya, proyek yang dimulai pada Oktober 2021 ini ditargetkan rampung pada April 2023. Adapun, per Mei 2022 ini, progres proyek baru mencapai sekitar 10 persen.

“Kami masih mengerjakan fisik akses proyek dan pembentukan kontur tanah sesuai dengan denah. Jadi ada bagian yang dikeruk, ada yang ditimbun. Tahan ini ditargetkan selesai Juni,” ujar Luden.

Baru-baru ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menginstruksikan untuk mempercepat pengerjaan Intake Sungai Sepaku.

Pihak kontraktor pun tengah mempersiapkan action plan dalam rangka mempercepat pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com