Proyek Intake Sungai Sepaku terletak tidak terlalu jauh dari Bendungan Sepaku Semoi. Masih berada di desa yang sama, jarak keduanya kurang dari 10 kilometer saja.
Berbeda dengan Bendungan Sepaku Semoi yang memanfaatkan air pada Sungai Tengin, sumber air bagi Intake adalah Sungai Sepaku.
Proyek ini didesain memiliki total area sebesar 277 hektare dengan kapasitas 3.000 liter per detik. Rencananya, seluruh air baku yang dihasilkan akan didistribusikan ke IKN.
Direksi Lapangan Balai Wilayah Sungai IV Kalimantan Alesandro Sejo Luden mengungkapkan, proyek Intake Sungai Sepaku ini memiliki konstruksi yang cukup berbeda dibandingkan Bendungan Sepaku Semoi.
“Kalau Intake ini, kami meninggikan dasar sungai sehingga airnya mengalir ke rumah pompa setelah diendapkan dulu lumpurnya. Setelah dari rumah pompa, akan dialiri ke Instalasi Pengolahan Air (IPA),” ujar Luden di lokasi.
Melalui jaringan pipa sepanjang 8,4 kilometer, air baku pun akan didistribusikan ke IKN.
Baca juga: Proyek Intake Sepaku untuk IKN Dikebut, Sisa Pembebasan Lahan Diklaim Tak Jadi Soal
Luden mengungkapkan, air baku dari Intake Sepaku ini akan diberikan treatment khusus agar dapat langsung diminum dari keran.
Rencananya, proyek yang dimulai pada Oktober 2021 ini ditargetkan rampung pada April 2023. Adapun, per Mei 2022 ini, progres proyek baru mencapai sekitar 10 persen.
“Kami masih mengerjakan fisik akses proyek dan pembentukan kontur tanah sesuai dengan denah. Jadi ada bagian yang dikeruk, ada yang ditimbun. Tahan ini ditargetkan selesai Juni,” ujar Luden.
Baru-baru ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menginstruksikan untuk mempercepat pengerjaan Intake Sungai Sepaku.
Pihak kontraktor pun tengah mempersiapkan action plan dalam rangka mempercepat pembangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.