Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Perguruan Silat Kerap Terjadi, Apa yang Perlu Dilakukan untuk Menghentikannya?

Kompas.com - 25/05/2022, 07:44 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Bentrokan antara dua perguruan silat kerap terjadi di sejumlah daerah. Perselisihan ini bahkan sampai merenggut nyawa.

Pada 10 Maret 2022, seorang tewas dalam bentrokan antarperguruan silat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Menyoal sering terjadinya konflik antarperguruan silat, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Drajat Tri Kartono, mengatakan, perlu adanya dialog, rekonsiliasi, maupun konsensus antara tetua-tetua perguruan silat.

Baca juga: 1 Orang Tewas dalam Bentrok Perguruan Silat di Banyuwangi

Pertemuan para senior itu dilakukan dengan menjunjung nilai-nilai luhur pencak silat.

Menurut Drajat, jika telah terjadi kesepahaman di tingkat tokoh atas, penyelesaian konflik di akar rumput akan lebih mudah tercapai.

Selain itu, pemerintah, perguruan tinggi, dan pihak-pihak terkait perlu berkolaborasi dengan perguruan silat untuk melakukan pendidikan kedewasaan, kepribadian, dan karakter, terutama kepada anggota perguruan silat yang baru bergabung.

Agar konflik antara perguruan silat tak lagi pecah, menurut Drajat kontrol para senior terhadap juniornya sangat dibutuhkan.

Baca juga: Agar Bentrok Tak Terulang, Akar Sejarah Konflik Antarperguruan Silat Harus Diputus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com