KENDAL, KOMPAS.com - Sebanyak enam desa dan dua kelurahan di empat kecamatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terendam banjir rob. Adapun desa dan kelurahan tersebut yakni Gempolsewu, Kartika Jaya, Wonosari, Pidodo, Bandengan, Karangsari, Desa Wonorejo, dan Desa Mororejo.
Dari wilayah tersebut, Desa Mororejo dan kelurahan Karangsari menjadi yang paling parah banjirnya. Ketinggian air di Mororejo mencapai 1 meter. Sementara di kelurahan Karangsari mencapai 70 cm.
Data dari Pemerintah Kabupaten Kendal, ada seribu lebih rumah dengan total perkiraan 4.500 jiwa terdampak banjir karena rob.
Menurut salah satu warga RW 005 Kelurahan Karangsari Kendal, Imam Purwanto (30), rob menggenangi kampungnya sejak bulan puasa. Namun, ketinggian air waktu itu, tidak lebih dari 5 sentimeter.
Bahkan saat Lebaran tiba, air laut yang masuk ke kampung bertambah tinggi, hingga sekitar 10 sentimeter. Akibat rob itu, banyak warga RW 005 yang lebih memilih tidak kemana-mana.
“Kita ke rumah tetangga untuk bermaaf-maafan, tidak menggunakan sandal apalagi sepatu, karena rob,” ujar Purwanto, Selasa (24/05/2022).
Baca juga: Tinjau Dapur Umum Korban Rob, Bupati Kendal bersama Kapolres dan Dandim Bantu Kupas Sayuran
Purwanto menjelaskan, mulai sekitar tanggal 16 Mei, rob mulai tinggi, sekitar setengah meter. Sejak Minggu dan Senin, serta hari ini, ketinggian rob bertambah, menjadi sekitar 70 Cm.
“Ada sekitar 100 rumah yang kemasukan air,” kata Purwanto.
Purwanto berharap, ada solusi yang tepat dari pemerintah, untuk mengatasi rob yang sering melanda kampungnya.
Warga Karanganyar lain, Haris mengatakan, ada sekitar 1.350 jiwa yang terdampak rob. Namun mereka masih bertahan di rumah, karena hal itu sudah dianggap biasa.
“Di RW 005 ini, sudah biasa kena rob. Jadi sudah biasa. Rob mulai datang sekitar pukul 10.00 siang, dan surut jam 20.00 WIB,” ujar Haris.
Meskipun sering terkena rob, warga RW 005 Kelurahan Karangsari, tidak mau pindah rumah. Pasalnya kampung tersebut merupakan tanah kelahirannya. Selain itu juga mata pencarian mereka adalah mencari ikan.
“Meskipun sudah ada yang kerja pabrik, tapi mereka juga betah hidup di sini,” tambah Haris.
Sementara itu, warga Ngeboom Mororejo Atfal, mengaku kampungnya terkena rob mulai Minggu (22/05/2022), hingga Selasa (24/5/2022).
“Bertahun-tahun saya tinggal di sini, baru kali ini saya merasakan rob,” kata Atfal.