Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semarang Kaline Banjir..."

Kompas.com - 25/05/2022, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Semarang seakan-akan tak bisa dilepaskan dari bencana banjir.

Bahkan pada lagu jawa yang berjudul Jangkrik Genggong terdapat lirik "Semarang kaline banjir" yang memiliki arti Semarang sungainya banjir.

Citra Semarang yang identik dengan banjir seperti yang ada dalam lirik lagu tersebut ingin dihilangkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat meresmikan groud breaking sebagai awal proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur, Kota Semarang pada Jumat (5/1/2018).

“Saya ingin mengilangkan lagu Semarang Kaline Banjir yang sudah seperti lagu yang menjadi ikon kota Semarang yang menceritakan kondisi kota Semarang sekarang. Tetapi dengan adanya rekayasa kanal banjir timur kali ini, banjir tidak akan kemana-mana dan bisa teratasi,” ungkap Ganjar dikutip pada laman resmi milik Pemkot Semarang.

Baca juga: Banjir Rob Semarang, Bengkel Kewalahan Layani Puluhan Motor Rusak hingga Sopir Truk Rugi Rp 100.000 Per Hari

Namun banjir terus menerus menyambangi Kota Semarang.

Pada Februari 2021, banjir bahkan sempat merendam kantor Pemprov Jateng tempat Ganjar beraktivitas.

Tak hanya kantor Gubenrnur Jateng, kawasan Simpang Lima Semarang dan sejumlh jalan protokol juga terendam banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.

Bahkan polisi sempat menutup sementara Jalan Pahlawan hingga Simpang Lima karena genangan air terpantai cukup tinggi. Arus lalu lintas pun dialihkan untuk mengurangi kemacetan.

Baca juga: Banjir Rob di RW 016 Tambakrejo Semarang Mulai Surut, Warga Sudah Kembali Beraktivitas

Venetia van Java

Kanal banjir di Semarang tahun 1908KITLV Kanal banjir di Semarang tahun 1908
Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan termasuk lima kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Kota Semarang memiliki beberapa julukan. Salah satunya adalah Venetia van Java atau Venesia dari Jawa karena banyak sungai yang melintas di tengah kota seperti Vensia di Italia.

Selain itu, Kota Semarang juga dijuluki sebagai The Port of Java atau pelabuhannya Jawa yang pernah menjadi slogan untuk pemasaran pariwisata Kota Semarang.

Di Buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempoe Doeloe yang disusun oleh Zaenuddin HM, diceritakan asal muasal nama Semarang.

Baca juga: Asal Usul Semarang, Venetia van Java dan Cerita Raden Pandan Arang

Pada abad 16, Made Pandan, seorang pangeran dan Kesultanan Demak pergi ke daerah baru untuk menyebarkan ajaran agama islam.

Ia kemudian tiba di daerah Bergota dan mendirikan pesantren dibantu sang putra yang bernama Raden Pandan Arang.

Bergota yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno adalah cikal bakal Semarang yang sudah ada sejak abad ke-8.

Kala itu, Bergota (Pragota) adalah sebuah pelabuhan dengan gugusan pulau-pulau kecil.

Karena adanya pengendapan, maka gugusan pulau kecil tersebut menyatu dan membentuk daratan baru yang diperkirakan berada di bagian Semarang Bawah.

Baca juga: Banjir Rob di Semarang, Pemkot Siapkan 3.000 Makanan Siap Saji

Jalan utama Pekojan, kampung china di Semarang tahun 1915KITLV Jalan utama Pekojan, kampung china di Semarang tahun 1915
Di pelabuhan tersebut, Laksamana Cheng Ho bersandar sekitar tahun 1405.

Daerah Bergota semakin subur dan tumbuhlah pohon asam yang tumbuhnya arang (jarang). Lalu daerah tersebut disebuh Asem Arang (asam jarang) dan lama kelamaan dikenal dengan sebutan Semarang.

Kawasan itu dipimpin oleh Made Pandan yang memiliki gelar Kyai Ageng Pandang Arang I dan dilanjutkan dengan sang putra yang bergelar Pandang Arang II.

Sang puttra dikenal sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II. Di bawah kepimpinannya, Semarang tumbuh dengan pesat.

Pada 2 Mei 1547, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 954 H, Semarang dijadikan setingkat kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga.

Sejak saat itu, 2 Mei ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang.

Baca juga: Ada Banjir Rob, Bagaimana Layanan Kereta Api di Stasiun Semarang?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com