DOMPU, KOMPAS.com- Kawanan perampok beraksi pagi hari di rumah Syahrudin, seorang warga Dusun Selaparang, Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelaku diketahui berjumlah empat orang dan membawa senjata tajam. Mereka masuk rumah korban dengan cara mencongkel jendela pada Senin (23/5/2022).
Baca juga: Diduga Terlibat, Istri Pembacok Anggota Brimob di NTB Diburu Polisi
Seorang anak yang melihat aksi para pelaku diancam. Anak tersebut bahkan dilempar samurai agar tidak berteriak.
Syahrudin menjelaskan, ia bersama sang istri tengah bekerja saat peristiwa tersebut terjadi.
Kondisi rumah yang kosong membuat pelaku leluasa menggasak uang tunai Rp 800.000 dan sejumlah perhiasan senilai jutaan rupiah.
"Waktu pulang jam 1 siang itu saya lihat isi rumah sudah berantakan. Menurut Iyan yang melihat kejadian itu, ada empat orang masuk dari jendela, masing-masing membawa samurai," kata Syahrudin saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (24/5/2022) sore.
Baca juga: Pembacok Anggota Brimob di NTB Ternyata Residivis Kasus Pembunuhan
Menurut Syahrudin, para pelaku tidak segan mengancam melukai korban yang melawan.
Seorang anak Kelas VI SD berinisial I yang melihat aksi itu nyaris terluka karena dilempar samurai oleh pelaku.
"Anak tetangga itu sempat dilempar pakai samurai hingga ketakutan, dia langsung lari masuk menutup pintu rumah," ujarnya.
Baca juga: Anggota Brimob di Dompu Dibacok Kawanan Preman, Istrinya yang Hamil Diinjak dan Ditendang
Aksi pembobolan rumah oleh kawanan perampok ini sudah berulang kali terjadi di Dusun Selaparang, Desa Matua. Pelaku beraksi saat pemilik rumah sibuk pergi bekerja.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Woja Ipda Zainal Arifin membenarkan adanya aksi perampokan rumah warga di Dusun Selaparang, Desa Matua tersebut.
Menurutnya, korban belum menyampaikan laporan resmi ke polisi. Namun, Zainal meyakinkan kasus ini tetap akan diselidiki.
"Belum ada aduan secara resmi ke polsek baru diadukan di medsos. Walaupun begitu, kami tetap akan melakukan penyelidikan, kemarin juga kami sudah menurunkan tim ke lokasi kejadian," kata Zainal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.