SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat untuk memfoto karcis dan petugas parkir jika ditarik tarif melebihi ketentuan alias 'ngepruk' di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo.
Penarikan tarif parkir ngepruk itu dialami pengunjung CFD pada Minggu (22/5/2022) pagi. Tarif parkir yang seharusnya Rp 2.000 untuk sekali parkir itu oleh petugas parkir justru diminta Rp 3.000.
"Warga Kota Solo yang merasa dirugikan (tarif parkir) fotonen karcise, fotonen petugase (parkir)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: Tarif Tiket Masuk dan Parkir Wisata Gunung Kemukus Diduga Ngepruk, Begini Penjelasan Pemkab Sragen
Setelah mendokumentasikan karcis dan petugas parkir yang diduga menarik tarif melebihi ketentuan untuk dilaporkan kepada petugas agar dapat segera ditindaklanjuti.
Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi gelaran CFD demi memberikan kenyamanan pengunjung atau masyarakat. Mulai dari parkir, sampah dan lain-lain.
"Mohon maaf warga yang merasa dirugikan," ucap Gibran.
Gelaran CFD resmi dibuka kembali di Solo pada Minggu (15/5/2022) dengan pertimbangan kasus harian Covid-19 yang menurun signifikan.
Baca juga: Juru Parkir Ngepruk Tarif Saat CFD, Dishub Solo Ancam Cabut Keanggotaannya
Antusiasme masyarakat yang berkunjung ke CFD Jalan Slamet Riyadi sangat tinggi mengingat selama dua tahun gelaran itu ditiadakan.
Meskipun demikian pengunjung CFD Solo harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker.
"Kemarin ramai banget. Mau sepedaan angel banget saking ramainya," ungkap dia.