JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri belum bisa memastikan motif di balik pembakaran 20 unit rumah kios di Distrik Monamani, Kabupaten Dogiyai, Papua, Minggu (22/5/2022) malam.
Fakhiri juga belum bisa menjawab apakah aksi itu terkait dengan penolakan rencana pembangunan Polres dan Kodim Dogiyai.
Namun, Fakhiri menegaskan, segala bentuk aspirasi masyarakat harus disampaikan sesuai aturan yang berlaku. Masyarakat diminta tak melakukan perusakan dan kekerasan.
"Saya telah mendengar terkait hal itu (menolak rencana pembangunan Polres dan Kodim), maka saya mengirim pejabat utama untuk menggali segala informasi," kata Fakhiri di Jayapura, Selasa (24/5/2022).
"Siapa pun yang menyuruh aksi pembakaran ini akan kami proses hukum, tidak ada yang boleh bermain politik praktis di sini, ini negara hukum," tambah Fakhiri.
Baca juga: 20 Rumah di Dogiyai Papua Dibakar Sekelompok Massa, Aparat Sempat Dilempari Batu dan Dipanah
Untuk mengamankan situasi di Dogiyai, Fakhiri akan mengirim tambahan personel Brimob dari Jayapura, Timika, dan Nabire.
Menurutnya, sejumlah personel Brimob dari Nabire telah berada di Dogiyai.
"Saya minta bantuan perkuatan personel Brimob dari Jayapura satu pleton, dari Timika satu pleton dan Batalyon C yang ada di Nabire sudah kami geser ke Dogiyai, sudah ada satu pleton di Dogiyai," kata Fakhiri.
Fakhiri juga telah bertemu Bupati Dogiyai yang sedang berada di Jayapura. Dalam pertemuan itu, mereka penyebab aksi massa hingga solusi untuk masalah itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.