AMBON, KOMPAS.com - Aktivitas penambangan emas ilegal di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, masih terus berlangsung. Butuh peran semua pihak untuk menghentikan aktivitas yang disebut dapat mencemari lingkungan itu.
Hal itu disampaikan oleh Panglima Kodam (Pangdam) XVI Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon saat menerima kunjungan Anggota DPRD Kabupaten Buru, M Rustam Fadly Tukuboya di ruang kerjanya, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Alat Berat Dikerahkan Hancurkan Peralatan Penambang Ilegal di Gunung Botak
Menurutnya, semua pihak yang berwenang harus mengambil bagian untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal tersebut.
"Kodam terus berkoordinasi dan mengimbau instansi-instansi terkait yang berkompeten sesuai tugas dan kewenangannya agar segera mengambil langkah tindakan terhadap persoalan di Gunung Botak," kata Richard dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Baca juga: Sisir Gunung Botak, Polisi Paksa Turun 1.500 Penambang Emas Ilegal
Anggota DPRD Kabupaten Buru sengaja menemui Pangdam Pattimura guna melaporakan situasi terkini di kawasan Gunung Botak, termasuk dampak buruk dari aktivitas penambangan ilegal itu.
Wakil rakyat itu juga meminta bangtuan dari Kodam Pattimura untuk menempatkan personelnya di kawasan Gunung Botak.
Terkait permintaan wakil rakyat tersebut, Richard mengatakan telah memerintahkan para anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah tersebut untuk melakukan monitoring dan observasi lingkungan di wilayah itu.
"Monitoring dan pemetaan ini kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan rakyat, menjaga kelestarian lingkungan, sehingga terhindar dari kemungkinan bencana alam saat ini maupun yang akan datang, menjamin kesehatan rakyat di semua usia dan menjamin ketahanan wilayah untuk mendukung ketahanan nasional,” ungkapnya.