Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Penglipuran di Bali, Asal-usul dan Desa Wisata

Kompas.com - 23/05/2022, 19:35 WIB
Dini Daniswari

Editor

Desa memberlakukan aturan adat yang ketat untuk menjaga kelestarian desa, seperti larangan menggunakan kendaraan bermotor supaya kualitas udara tertap bersih.

Untuk wisatawan yang baru pertama kali berkunjung aturan ini terasa mengagetkan, namun begitu memasuki desa mereka akan merasakan kesejukan udara desa yang minim polusi ditambah dengan aneka tanaman yang berwarna-warni.

Desa Penglipuran juga memiliki ciri khas bentuk arsitektur bangunan tradisional serupa dan tersusun rapi, dari ujung utama desa sampai hilir.

Posisi bangunan utama letaknya lebih tinggi dan semakin menurun sampai ke hilir.

Pintu gerbang khas Bali (angkul-angkul) menjadi akses menuju rumah penduduk di setiap pekarang serta terlihat seragam. Pintu rumah tersebut saling berhadapan dan dipisahkan jalan utama desa. Sehingga, desa terlihat teratur.

Aturan-aturan adat lain adalah desa melarang perkawinan poligami, tingkat kasta hanya untuk kasta Sudra, serta terdapat trasidisi tarian yang turun-temurun, yaitu Tari Baris.

Kondisi Geografis Desa Penglipuran

Luas Desa Penglipuran kurang lebih 12 hektar.

Batas wilayah Desa Penglipuran di sebelah timur desa adat Kubu, di sebelah selatan Desa Adat Gunaksa, di sebelah Desa Adat Cekeng, dan di sebelah utara Desa Adat Kayang.

Desa Penglipuran terletak pada ketinggian 500-625 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara cukup rendah, yaitu 18 derajat Celcius - 32 derajat Celcius.

Secara astronomis, Desa Penglipuran terletak pada koordinati 08 08 30' - 08 32 07' Lintang Selatan dan 115 13 43'- 115 27 24' Bujur Timur.

Baca juga: Libur Akhir Pekan, Saatnya Kunjungi Desa Penglipuran

Rute ke Desa Penglipuran

Desa Penglipuran terletak pada jalur wisata Kintamani dengan jarak tempuh sekitar 5 km dari pusat Kota Bangli, sedangkan dari pusat Kota Denpasar jarak tempuhnya sekitar 45 km.

Wisatawan dapat menggunakan jalur tersebut untuk menuju Desa Penglipuran. (Editor: Agung Dwi E)

Sumber:

bali.tribunnews.com

Kompas.com

disparbud.banglikab.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com