UNGARAN, KOMPAS.com - Setelah kecelakaan antara kereta wisata dengan minibus prona pada Minggu (22/5/2022) di Losari, Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, PT KAI melakukan langkah sepihak dengan menutup secara permanen lintasan tersebut dengan palang besi.
Sebanyak dua akses ditutup dengan palang besi yang dilas dan dibenamkan ke dalam aspal jalan.
Namun, penutupan tersebut mendapat protes dari warga dan pemakai jalan.
Baca juga: Mahasiswi di Cilegon Tewas Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Akses mereka menjadi terhambat hingga menyebabkan kemacetan. Ratusan warga pun mendatangi lokasi lintasan tersebut meminta untuk palang penutup dibuka.
Menurut seorang warga, Jundan Setyawan penutupan tersebut menganggu mobilitas warga.
"Sejak dulu warga sudah biasa lewat sini karena ini akses penting dan tidak masalah," jelasnya, Senin (23/5/2022).
Solusi atas kecelakaan tersebut dinilai bukan menutup permanen jalan tersebut.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro membenarkan adanya penutupan lintasan tersebut.
"Hari ini tadi perlintasan tersebut ditutup agar tidak terulang lagi kejadian yang sangat membahayakan itu,” ungkapnya
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menilai langkah PT. KAI menutup lintasan tersebut secara permanen sangat arogan.
"Kalau ada kecelakaan itu bukan jalannya yang salah, jadi PT. KAI harus membuka jalan tersebut," ungkapnya.
Bondan juga menegaskan bahwa penutupan jalan tersebut tidak berdasar.
"Semua ada aturannya, tidak bisa serta merta seperti itu. Penutupan jalan harus melibatkan Pemkab atau Dishub dan juga kepolisian, tidak boleh sepihak," tegasnya.
Baca juga: Lewati Lajur Perlintasan Tak Dijaga, Warga Sleman Tewas Tertabrak KA Kertanegara
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang Tri Martono menyampaikan, setelah berkoordinasi dengan PT. KAI, palang penutup jalan tersebut langsung dibuka.
"Untuk antisipasi agar kecelakaan tak terulang, setiap akhir pekan akan ada petugas yang bersiaga di empat titik. Jadi kalau ada kereta lewat, pengguna jalan disetop," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.