Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Air Terjun Babak Pelangi Lombok Tengah Rusak, Diduga akibat Pengerukan Tanah

Kompas.com - 23/05/2022, 13:08 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Wisata air terjun Babak Pelangi yang berada di Dusun Rerantik, Desa Lantan, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak diduga akibat aktivitas alat berat.

Dari pantauan Kompas.com, air terjun terlihat rusak karena ada bekas longsoran tanah di sekitar pinggir air terjun.

Selain itu nampak potongan pohon dan ranting bambu bertumbangan memenuhi sebagian aliran air terjun. Wisatawan khawatir banyaknya bekas pohon tersebut berpotensi melukai badan saat mandi di air terjun.

Baca juga: Tak Ada Jembatan, Ibu Hamil Digendong Seberangi Sungai di Lombok Tengah

Kepala Dusun Rerantik, Herwan mengungkapkan, kejadian longsor tersebut terjadi sekitar dua pekan lalu ketika seorang warga menggunakan aktivitas alat berat di atas air terjun.

"Jadi sekitar dua minggu lalu, di atas air terjun itu ada warga yang menggunakan alat berat kato mengeruk lahannya. Entah apa tujuannya, kami tidak tahu. Tapi akibatnya tanah yang dikeruk malah longsor dan mengenai air terjun," kata Herwan, Minggu (22/5/2022)

Disampaikan Herwan, tanah lokasi pengerukan tersebut adalah milik warga desa sebelah yang sudah memiliki sertifikat.

Ia mengaku tak mempermasalahkan apabila warga ingin mengeruk tanah tersebut. Namun Herwan meminta warga bertanggung jawab karena pengerukan itu menyebabkan longsor. 

"Kami tidak mempermasalahkan dia mengeruk, menimbun, atau apa karena itu lahannya. Tapi harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan ini, tanahnya jatuh longsor, ini kan lokasi wisata," tegas Herwan.

Baca juga: Truk Angkut 4 Ton Lebih Minyak Goreng di Lombok Timur Terbalik, Kerugian Capai Rp 150 Juta

Ia menuturkan, akibat tanah longsor itu, air terjun menjadi sepi pengunjung. 

"Biasanya ada lebih dari 100 orang berwisata mandi di sini. Namun hari Minggu ini sekarang masih sepi, karena mereka sudah tahu kondisinya rusak. Takut tertusuk bambu yang runcing-runcing," tutur Herwan.

Herwan mengungkapkan, dirinya pernah melaporkan kejadian ini ke pihak desa, kecamatan dan kepolisian setempat, namun hingga saat ini belum ada respons.

Sementara itu Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri mengungkapkan, dirinya belum menerima laporan atas kejadian tersebut.

"Saya belum menerima laporan ini, nanti saya akan minta keterangan dinas terkait," kata Pathul, saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022). 

Ia juga akan berkomunikasi dengan pihak desa setempat untuk meminta duduk perkara dari kejadian yang merusak alam tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com