Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota Pencak Silat Tewas Dikeroyok | Cerita Warga Terdaftar PKH tapi Tak Terima Bantuan

Kompas.com - 23/05/2022, 06:01 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang anggota pencak silat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berinisial DS (41), warga Desa Katapang, Kecamatan Katapang, tewas dikeroyok, Rabu (18/5/2022) malam.

Diketahui, DS merupakan anggota perguruan pencak silat Gajah Putih. Korban tewas diduga berebut lahan parkir.

Korban tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian lehernya. Bukan itu saja, ia juga sempat dibuang ke Ciceuri, Kabupaten Bandung Barat, oleh para pelaku.

Sementara itu, seorang warga Kabupaten Pelalawan, Riau, bernama Halimah (31), warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, yang terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tidak menerima haknya.

Halimah menyebut, bantuan tak bisa didapat karena Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak sampai ke tangannya.

KKS itu justru berada di tangan Pendamping Sosial PKH bernama Elly Susana yang ditugaskan untuk wilayah Kabupaten Pelalawan.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Anggota pencak silat tewas dikeroyok

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Alam, kakak ipar DS mengatakan, korban tewas dikeroyok para pelaku di rumah pamannya.

Kata Alam, dari pengakuan warga sekitar, saat kejadian, para pelaku membawa senjata tajam untuk mengeroyok DS.

Peristiwa penggeroyokan itu, sambung Alam, terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dan sempat akan dilerai oleh warga. Namun, warga tidak berani karena diancam dengan sajam.

"Dari saksi yang ada, korban diserang di rumah paman saya. Menurut mereka hanya membawa satu senjata, tapi menurut warga semua bawa banyak senjata. Warga mau melerai pun semua pada takut karena semua ditodongkan senjata," kata Alam.

Kata Alam, DS meninggal akibat dikeroyok dan ditusuk di bagian lehernya. Bukan itu saja, ia juga sempat dibuang ke Ciceuri, Kabupaten Bandung Barat oleh para pelaku.

"Kondisinya sangat mengenaskan, dari keterangan yang kami dapat dari polisi, mereka sempat membuang korban ke Ciceuri," ujarnya.

Baca juga: Diduga Berebut Lahan Parkir, Anggota Pencak Silat di Bandung Tewas Dikeroyok

 

2. Cerita warga terdaftar PKH tapi tak terima bantuan

Salah satu KKS program PKH yang tak diberikan kepada penerima di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.KOMPAS.COM/IDON Salah satu KKS program PKH yang tak diberikan kepada penerima di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Halimah mengatakan, ia terdaftar sebagai penerima PKH sejak dua tahun lalu.

Namun, sambungnya, karena kartu KKS tidak sampai ke tangannya, maka bantuan itu tidak dapat diterimanya.

Halimah mengaku, dirinya terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai atau BPNT.

"Saya harusnya dapat sembako, nilainya sekitar Rp 200.000. Saya terdaftar penerima bantuan sembako, tapi sudah dua tahun tak ada terima. Cuma bisa lihat orang lain menerima bantuan sembako itu," kata ibu tiga anak ini, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Saya Terdaftar Penerima Bantuan Sembako, Tapi 2 Tahun Tak Ada Terima

 

3. Nikahi gadis 19 tahun kakek Sondani mengaku hanya punya ponsel jadul

H Sondani, seorang pria berusia 61 tahun, menikahi gadis 19 tahun bernama Fia Barlianti. Pernikahan beda usia ini terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022).Tangkapan layar Instagram @underc0ver.id H Sondani, seorang pria berusia 61 tahun, menikahi gadis 19 tahun bernama Fia Barlianti. Pernikahan beda usia ini terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022).

Belum lama ini warganet dihebohkan dengan adanya pernikahan kakek berusia 61 tahun dengan gadis 19 tahun di Cirebon, Jawa Barat.

Kakek tersebut bernama H Sondani, yang merupakan juragan tanah. Sementara sang gadis bernama Fia Barlianti.

Pernikahan keduanya digelar di Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, pada Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Usai pernikahan itu, banyak warganet yang mengomentarinya acaranya.

Terkait dengan itu, Sondani pun tidak menanggapinya karena tidak memiliki akun media sosial karena hp-nya jadul.

"Saya enggak punya medsos, dan ponselnya juga jadul," kata Sondani, sambil menunjukkan ponsel tipe monophonic di tangannya, dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Nikahi Gadis 19 Tahun dengan Mahar Ratusan Juta, Kakek Sondani Mengaku Hanya Punya Ponsel Jadul

 

4. Penumpang teriak Allahu Akbar saat bus peziarah alami kecelakaan

Sebuah bus menabrak rumah, warung, dan sepeda motor di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang.KOMPAS.com/CANDRA NUGRAHA Sebuah bus menabrak rumah, warung, dan sepeda motor di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang.

Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah mengalami kecelakaan di Tanjakan Balas, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022).

Akibat kecelakaan itu, empat dilaporkan meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Hayati, salah satu korban selamat dalam kejadian itu mengatakan, saat bus di Tanjakan balas, bus seperti oleng.

Seketika semua penumpang berteriak. "Allahuakbar, Allahuakbar. Semuanya berteriak," kata Hayati.

Setelah bus oleng, kemudian menghantam rumah. Saat itu Hayati melihat ada asap di sekitar bus.

"Saya takut (bus terbakar), lalu keluar dari kaca samping bus. Setelah itu tak ingat apa-apa," katanya.

Baca juga: Penumpang Teriak Allahu Akbar, Ini Detik-detik Kecelakaan Bus Peziarah di Ciamis yang Tewaskan 4 Orang

 

5. Tembakan salvo iringi pemakaman mantan jubir penanganan Covid-19 Achamd Yurianto

Mantan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kolonel CKM Achmad Yurianto dimakamkan dengan diawali dengan upacara militer pelepasan jenazah pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB TPU (Tempat Pemakaman Umum) Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur.KOMPAS.com/NUGRAHA PERDANA Mantan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kolonel CKM Achmad Yurianto dimakamkan dengan diawali dengan upacara militer pelepasan jenazah pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB TPU (Tempat Pemakaman Umum) Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Mantan juru bicara Penanganan Covid-19 Kolonel CKM Achmad Yurianto meninggal dunia pada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 18.58 WIB.

Achmad Yurianto berpulang pada usia 60 tahun karena mengalami kanker usus dan stroke.

Jenazah Achmad Yurianto dilepas dengan upacara militer pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat, sejumlah personel TNI Angkatan Darat melakukan tembakan salvo.

Jenazah almarhum sebelumnya dibawa dari kediaman orangtuanya di Jalan Ir Soekarno Nomor 31, Kota Batu, Jawa Timur ke Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Dadaprejo yang berjarak sekitar 200 meter.

Baca juga: Tembakan Salvo Iringi Pemakaman Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

 

Sumber: KOMPAS.com ( Penulis : M Elgana Mubarokah, Idon Tanjung, Nugraha Perdana | Editor :Priska Sari Pratiwi, Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata, Rachmawati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com