Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Terdaftar Penerima Bantuan Sembako, Tapi 2 Tahun Tak Ada Terima"

Kompas.com - 22/05/2022, 20:06 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Halimah (31), seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, terdaftar sebagai penerima bantuan PKH atau Program Keluarga Harapan.

Namun di lapangan, warga kurang mampu ini sama sekali tidak menerima bantuan yang disalurkan oleh pemerintah tersebut.

Hal itu diceritakannya saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Sosok Penjabat Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan, Ipar Gubernur Sulut

Ia mengaku, dirinya terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai atau BPNT.

"Saya harusnya dapat sembako, nilainya  sekitar Rp 200.000. Saya terdaftar penerima bantuan sembako, tapi sudah dua tahun tak ada terima. Cuma bisa lihat orang lain menerima bantuan sembako itu," aku ibu tiga anak ini.

Halimah menyebut, bantuan tak bisa didapat karena Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak sampai ke tangannya.

KKS itu justru berada di tangan Pendamping Sosial PKH bernama Elly Susana yang ditugaskan untuk wilayah Kabupaten Pelalawan.

"Kartunya ada sama orang dinas (sosial), namanya kalau tak salah Ibu Susan (Elly Susana). Sudah pernah saya tanyakan, tapi dia bilang kartunya hilang. Disuruh saya buat surat kehilangan ke kantor polisi untuk buat kartu baru, terus saya buat," cerita Halimah.

Baca juga: Bansos PKH Cair Bulan Ini, Ini Cara Cek Daftar Penerimanya

Setelah itu, ia mendapatkan KKS baru. Namun, setelah dibawa ke toko sembako yang ditunjuk pemerintah, ternyata kartunya tidak aktif.

Sempat tiga kali bolak balik ke toko sembako, tapi Halimah tak kunjung mendapatkan sembako.

"Saya bawa kartu itu ke toko sembako, tapi kata orang toko tak aktif kartunya. Saya pun malas berharap lagi. Karena sudah dua tahun tak ada dapat. Kawan-kawan yang lain sampai sekarang masih dapat, sementara saya tidak. Tak tahu mau mengadu sama siapa lagi," ungkap Halimah.

Ia berharap, penegak hukum dapat menangkap orang yang mengambil haknya. Meski dirinya tak tahu mau lapor kemana.

"Mau lapor kemana? Namanya orang biasa hanya bisa pasrah. Harapannya, ya diusut yang mengambil hak saya," tutup Halimah.

Informasi yang diterima Kompas.com, sebanyak delapan KKS diduga tak dibagikan oleh petugas pendamping sosial untuk Kabupaten Pelalawan, Elly Susana. 

Kartu itu ditemukan di dalam jok sepeda motor keponakan Susana, saat ketahuan diduga mencuri.

Pada kartu itu, tertera nama warga pemiliknya.

Kasus dugaan korupsi bantuan sosial itu sudah dilaporkan ke Polres Pelalawan pada November 2021. Namun hingga kini, belum menemukan titik terang.

Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq saat dikonfirmasi mengaku akan melakukan kroscek terlebih dahulu.

"Saya kroscek ya ke anggota," singkat Guntur kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Minggu.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata Kembali Terjadi, Pengamat: Lemahnya Pengawasan Terhadap Operasional Layanan Angkutan Umum

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan Ewin Rommel Nainggolan ketika dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, pihaknya akan mengecek nama penerima bantuan itu.

"Nanti saya cek nama penerima bantuannya.  Karena, kita enggak tahu pastinya apakah mendapat bantuan atau tidak. Jadi, kita cek dulu namanya, nanti dari situ kita tahu," ujar Erwin melalui sambungan telepon, Minggu.

Ia membenarkan bahwa Elly Susana adalah bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan.

Saat ditanya adanya dugaan delapan kartu PKH milik warga miskin yang dikuasai oleh anak buahnya, Erwin mengaku akan melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan.

"Ya, tapi saya cek dulu nama penerimanya. Setelah itu, baru saya konfirmasi ke ibu Susan," tutup Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com