LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang ibu yang hendak melahirkan digendong sejumlah warga menyeberangi aliran sungai deras viral di media sosial. Warga hendak membawa ibu itu ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.
Dalam video berdurasi satu menit 46 detik itu, terlihat ibu hamil itu mengenakan baju motif garis merah putih dan sarung. Sebanyak dua pria membopong ibu itu untuk menyeberangi sungai.
Baca juga: Truk Angkut 4 Ton Lebih Minyak Goreng di Lombok Timur Terbalik, Kerugian Capai Rp 150 Juta
Sementara, wanita lain yang ikut mengantar ibu hamil itu menjadi penunjuk jalan agar laki-laki yang membopong tak melewati sungai dalam.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah Suardi membenarkan peristiwa itu.
Video itu, kata dia, direkam di Dusun Pemoles, Desa Batujangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Sabtu (21/5/2022) sore.
Suardi menyebut, ibu hamil yang dibopong dalam video itu bernama Dian Sari. Istri dari seorang warga bernama Firman itu telah melahirkan dengan selamat.
"Pasien atas nama Dian Sari alamat Pemoles, sudah ditangani di Puskesmas Batujangkih, kondisi sudah melahirkan, ibu dan bayinya saat ini dalam keadaan sehat," kata Suardi dikonfirmasi, Minggu (22/5/2022).
Jembatan penghubung rusak parah
Suardi menjelaskan alasan Dian terpaksa dibopong menyeberangi sungai. Hal itu terpaksa dilakukan karena jembatan penghubung Dusun Pemoles menuju puskesmas setempat rusak parah.
"Ini karena jembatan yang di Pemoles rusak, sehingga ibu hamil yang mau melahirkan terpaksa dibopong melewati sungai menuju puskesmas Batujangkih," kata Suardi.
Untuk mengantisipasi kasus serupa, Puskesmas Batujangkih yang merupakan fasilitas layanan kesehatan terdekat dari dusun itu membuka posko pelayanan di sekitar jembatan.
Baca juga: Ancam Sebar Video Call Seks, Transpuan di Lombok Timur Ditangkap
Sehingga, masyarakat memiliki akses yang lebih dekat.
"Tim nakes PKM Batujangkih yang akan bertugas di Posko Dusun Pemoles terdiri dari dokter, perawat, bidan, promkes, dan kesling dalam bentuk piket," kata Suardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.