PALU, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan hingga saat ini, mereka belum mendapat laporan ada penderita hepatitis akut misterius di wilayahnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Jumriani Yunus mengatakan, masyarakat harus paham dengan gejala penyakit ini.
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Bisa Menular ke Orang Dewasa? Simak Penjelasan Kemenkes
Jika penderita mengalami mual, muntah, panas, badan kuning, mata juga kuning, air kencing berwarna cokelat tua , diare dengan warna kotoran pucat, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Yang harus dilakukan adalah pergi ke tempat kesehatan terdekat. Misalnya ke dokter keluarga, atau ke puskesmas. Nanti dilakukan pemeriksaan lanjutan. Kemudian dokternya bisa memilah apakah masuk dalam hepatitis akut atau tidak," kata Jumriani, dihubungi KOMPAS.com, Jumat (20/5/1011)
"Kalau hasil pemeriksaan laboratorium kimia darahnya atau hasil SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L (internasional unit per liter), dan berusia di bawah 16 tahun, baru masuk dalam hepatitis akut ini, " jelasnya.
Karena penyakit ini menyerang anak usia 16 tahun ke bawah, maka orangtua harus waspada atas gejalanya.
Penyebab dari penyakit ini belum diketahui. makanya diberi nama hepatitis akut misterius.
Cara penularan penyakit ini bisa dari droplet infection, pernapasan, dan bisa dari peralatan makan yang digunakan bersama.
"Pencegahannya ya tetap protokol kesehatan. Pakai masker, menjaga jarak, sama orang yang sakit. Intinya menghindari tempat ramai," ujarnya.
Baca juga: Kematian Akibat Hepatitis Misterius di AS Naik, Penyebabnya Belum Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.