Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak PMK, Kuota Hewan Kurban di Batam Diprediksi Tidak Cukup

Kompas.com - 20/05/2022, 15:54 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Stok hewan kurban untuk perayaan Idul Adha 2022 di Batam diprediksi tidak cukup karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sutrisno, salah satu pedagang hewan kurban di kawasan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) bahkan memprediksi akan terjadi kenaikan harga hewan kurban karena kelangkaan stok.

Selain stok hewan kurban yang kurang, kebijakan larangan Pemda memasukkan hewan kurban dari Sumatera Selatan dan Lampung juga bakal memicu kenaikan harga hewan kurban.

Baca juga: Ada Wabah PMK, Dispertan Sukoharjo Jamin Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha

“Mudah-mudahan kebijakan tersebut berubah, sebab jika tidak, maka stok hewan kurban tidak bisa mencukupi,” kata pria yang akrab disapa Trisno itu ditemui di kandangnya, Jumat (20/5/2022).

Trisno mengatakan, kenaikan harga hewan kurban menjelang Idul Adha memang selalu terjadi setiap tahun. Bukan hal asing.

Namun, kata dia, di tahun ini kenaikan harga diprediksi bisa berkali-kali lipat karena memang stok hewan kurang yang sangat sedikit.

“Pedagang hewan kurban di Batam rata-rata mengambil dari dua daerah tersebut (Sumsel dan Lampung), karena dua daerah tersebutlah yang merupakan daerah ternak terbesar. Kalau Sumatera Barat atau Sumateran Utara, selain stoknya juga sedikit, harganya juga terbilang tidak bersahabat,” terang Trisno.

Ditanyai kenapa tidak mengambil di daerah Jawa, Trisno mengaku terlalu besar biaya tranportasinya.

“Kalau dari Sumatera tinggal naik roro saja, kalau dari Jawa lebih panjang perjalanannya, sehingga ada tambahan biaya transportasi” jelas Trisno.

Kebutuhan hewan kurban

Trisno berkata, saat ini hewan kurban yang tersedia di Batam baru 10 persen dari kebutuhan hewan kurban yang mencapai 21.000 ekor.

Kebutuhan 21.000 ekor itu berkaca dari tahun sebelumnya, di mana para pedagang menjual 18.000 kambing dan 3.000 sapi.

Data tersebut berasal dari Asosiasi yang diberikan kepada seluruh pedagang hewan kurban yang ada di Batam.

“Tahun ini dari Asosiasi juga paling hanya sampai 10 persen saja kuota yang tersedia," jelas Trisno.

Terkait harga, Trisno mengatakan, untuk sapi bobot 340-350 kilogram berkisar di harga Rp 27,5 juta, naik Rp 500.000 dibandingkan tahun sebelumnya yang dijual Rp 27 juta.

“Harga itu belum termasuk biaya lab, di mana biaya lab per hewan mencapai Rp 600 ribu,” terang Trisno.

Baca juga: Saat Bupati Blora Semprot Kandang dan Sapi Milik Peternak Guna Waspadai PMK...

Penasihat Asosiasi Peternak dan Pedagang Hewan Batam Musofa mengatakan, stok hewan kurban di Batam hanya ada 300 ekor sapi dan 700 ekor kambing.

"Memang hanya segini stok yang tersedia sesuai dengan usia hewan ternak yang bisa untuk kurban nanti, seharusnya masih bisa dilakukan penambahan, namun karena adanya larangan, jadi sulit untuk melakukan penambahan," terang Musofa.

Mirisnya, Batam ini statusnya hanya daerah konsumen, dan tidak memiliki wilayah peternakan bagi hewan.

"Kemarin hewan kurban untuk Batam sudah tiba di Kuala Tungkal, Jambi. Namun dengan adanya aturan pelarangan ini akibat PMK, proses pengiriman terkedala, hal ini yang kami takutkan. Mudah-mudahan kebijakan ini tidak berlaku lama, karena tidak saja stok Idul Adha, stok untuk konsumsi juga akan terkedala nantinya,” papar Musofa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com