Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Keponakan yang Masih SD hingga Hamil, Pria di Kupang Ditangkap

Kompas.com - 20/05/2022, 14:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dan menahan seorang pria berinisial D alias Minggus (35), warga Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Dia ditangkap karena memerkosa keponakannya hingga hamil. Padahal, keponakannya masih berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto mengatakan, korban pertama kali diperkosa di dalam hutan saat korban sedang pulang dari sekolah. Ketika itu, pelaku sudah menunggu korban di hutan.

Usai diperkosa, korban diancam akan dibunuh jika memberitahukan kejadian itu kepada siapapun.

Baca juga: Dihamili Pacarnya, Siswi SMP di Kupang Lapor Polisi

Sejak saat itu, pelaku pun berulang kali memerkosa korban.

"Kadang setelah kejadian persetubuhan ini, pelaku memberi korban uang jajan sebanyak Rp 20.000 dan kadang Rp 50.000," kata Irwan.

Akibatnya, korban yang masih duduk di kelas VI SD akhirnya hamil. Usia kandungannya kini sudah empat bulan.

Baca juga: Arus Balik di Bandara El Tari Kupang Melonjak 100 Persen

Orangtua korban di Malaysia

Irwan mengatakan, korban diperkosa saat kedua orangtuanya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

"Korban selama ini tinggal dengan nenek dan kakak kandungnya," ujar Irwan.

Irwan menuturkan, sejak beberapa tahun lalu, ayah dan ibu korban ke Malaysia menjadi PMI, sehingga korban dan kakaknya dititipkan ke nenek mereka.

Pekan lalu, ayah korban datang dari Malaysia hendak menengok keberadaan korban.

Saat itu, korban yang hendak mengikuti upacara diwajibkan menggunakan pakaian daerah.

Ayah korban lantas kaget dan curiga karena melihat perut anaknya membuncit dan tidak seperti rekan sebayanya.

Ayah korban juga kaget karena korban mengenakan stagen (pengikat perut) untuk menutupi bagian perut yang membuncit.

Baca juga: Diduga Aniaya Seorang Siswa SD, Wanita Ini Ancam Bunuh Diri Minum Racun Saat Diamankan Polisi

Ayah korban kemudian menginterogasi korban. Korban pun mengaku hamil. Ayah korban kaget mendengar pengakuan korban karena yang memerkosa adalah pamannya sendiri.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi. Usai menerima laporan, polisi lalu membawa korban untuk divisum.

Polisi lalu menangkap pelaku. Saat ini, pelaku sudah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com