Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Sirimau Kembali Berlayar, Penumpang: Senang Sekali Akhirnya Bisa Pulang...

Kompas.com - 20/05/2022, 10:43 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Sirimau yang sempat kandas di Perairan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, akhirnya kembali berlayar setelah tim teknis bawah air memastikan tidak ada kerusakan pada kapal tersebut.

Kepala Syahbandar Lewoleba, Kabupaten Lembata, Abdul Syukur Muklis mengatakan, KM Sirimau berangkat dari Pelabuhan Lewoleba, Kamis (19/5/2022) malam.

"Setelah semuanya dicek, aman. Tadi malam langsung kapal jalan menuju Pelabuhan Lorens Say Maumere. Saat ini sudah sampai," ujar Abdul, Kamis (20/5/2022) pagi.

Abdul menyebut, kapal tersebut juga membawa ratusan penumpang yang sebelumnya sempat direncanakan untuk dievakuasi.

Menurut Abdul, kapal tersebut akan mengantar ratusan penumpang menuju tujuan masing-masing. Hanya saja keputusan selanjutnya menjadi kewenangan Pelni.

Baca juga: Penumpang Histeris Saat KM Sirimau Berhasil Dievakuasi, Basarnas: Mereka Bahagia

Abdul mengucapkan terima kasih kepada semua tim gabungan yang sudah berjibaku membantu mengevakuasi KM Sirimau setelah kurang lebih 74 jam kandas di Perairan Ile Ape Lembata.

Para Penumpang Senang

Salah satu penumpang KM Sirimau asal Maumere, Itha Tating (27), mengaku senang. Setelah penantian puluhan jam, kapal yang ditumpanginya kembali berlayar.

"Senang sekali kakak akhirnya bisa pulang ke kampung halaman. Sekarang saya dalam perjalanan menuju kampung kakak," ucap Itha saat dihubungi, Jumat.

Itha menuturkan, dirinya sempat panik dan takut saat kapal yang ditumpanginya tiba-tiba bergoyang. Saat peristiwa itu terjadi, ia sedang menemani buah hatinya menonton video di ponsel.

"Awalnya saya mengira gempa, ternyata kapal tabrak karang dan kandas. Tetapi puji Tuhan kami akhirnya tiba dengan selamat," ucapnya.

 

Foto: KM Sirimau tiba di Pelabuhan Lewoleba, Kamis (19/5/2022) setelah dievakuasi tim gabungan sejak, Selasa (17/5/2022).Dokumen Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Foto: KM Sirimau tiba di Pelabuhan Lewoleba, Kamis (19/5/2022) setelah dievakuasi tim gabungan sejak, Selasa (17/5/2022).
Penumpang lainnya, Gregorius Nero menyampaikan terima kasih kepada semua tim gabungan yang sudah berusaha mengevakuasi kapal tersebut.

"Terima kasih atas semua kerja keras dan dukungan doa, akhirnya kami sudah bisa kembali berlayar menuju tempat tujuan," ucapnya.

Gregorius yakin peristiwa itu tak disengaja, tetapi sebuah musibah yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.

"Musibah bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Di darat, udara, dan laut pasti akan terjadi," ucapnya.

Baca juga: 2 Jenazah Pekerja Migran yang Meninggal di Malaysia Sudah Dievakuasi dari KM Sirimau

Gregorius baru pertama kali mengalami peristiwa itu. Meski mengaku takut, ia menganggap insiden itu sebagai pengalaman berharga.

"Dari pengalaman ini juga mengajarkan kita tentang bagaimana menghadapi persoalan," pungkasnya.

Sebelumnya, KM Sirimau kandas saat hendak melintasi jalur laut Tanjung-Palilolon, KM Sirimau menabrak karang dan kandas pada Selasa (17/5/2020). Penyebabnya karena air laut di sekitar perairan Palilolon sedang surut.

Kapal kemudian berhasil dievakuasi tim gabungan setelah ditarik KM Ganda Nusantara 14 pada Kamis (19/5/2022) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com